unduh rainsi

grak eike

Sabtu, 24 Agustus 2013

Mengenal Tradisi Perang Berburu Kepala (Ngayau)

Mengenal Tradisi Perang Berburu Kepala (Ngayau):




Ngayau merupakan tradisi Suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan, baik Dayak yang tinggal di Kalimantan Barat maupun Kalimantan lainnya. Pada tradisi Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas dari korban kepala manusia dari pihak musuh. Makna dari Ngayau mempunyai arti turun berperang dalam rangka mempertahankan status kekuasaan misalnya mempertahankan atau memperluas daerah kekuasaan yang dibuktikan banyaknya kepala musuh. Semakin banyak kepala musuh yang diperoleh semakin kuat/perkaya orang yang bersangkutan. Ngayau juga merupakan lambang kekuasaan dan status kedudukan orang dayak. Disamping itu ngayau dahulu di posisikan sebagai pemenuhan mas kawin seorang pria bila pengantin wanitanya mensyaratkan adanya kepala seperti dalam cerita legenda Ne’ Dara Itam dan Ria Sinir. Kini tradisi memburu kepala atau “ngayau” tidak lagi diamalkan dan telah diharamkan sejak zaman penjajahan. Banyak pihak berpendapat bahawa, “lelaki Dayak yang berhasil memperoleh kepala dalam ekspedisi ngayau akan menjadi rebutan atau kegilaan para wanita” ini kerana ia melambangkan keberanian dan satu jaminan dan kepercayaan bahawa lelaki tersebut mampu menjaga keselamatan wanita yang dikawininya. Sebenarnya kenyataan itu tidak 100% tepat, malah masih dipersoalkan. Dikatakan demikian kerana menurut cerita lisan masyarakat Dayak (Iban) di Rumah-Rumah panjang, selain orang Bujang ada juga individu yang telah berkeluarga menyertai ekspedisi memburu kepala. Oleh itu, paling tepat kalau kita katakan bahwa, Ngayau” dijalankan untuk mendapat penghormatan masyarakat. Dalam arti lain “ngayau” juga berperanan untuk menaikan taraf sosial seseorang. Orang yang pernah memperoleh kepala dalam “ngayau” akan diberi gelar “Bujang Berani”, serta dikaitkan dengan hal-hal sakti. Ternyata bahawa masyarakat dayak, seperti Dayak Iban Tradisional tidak memandang “Ngayau” sebagai perkara yang memudaratkan. Malah berdasarkan cerita lisan masyarakat Iban juga, “ngayau” sentiasa dikaitkan dengan bebagai positif. Misalnya, “Ngayau sebagai lambang keberanian, Simbol Kelelakian, serta martabat Sosial. Adat Ngayau pertama kali dilakukan urang Libau Lendau Dibiau Takang Isang (kayangan) yang saat itu sebagai tuai rumah (kepala kampung) yang bernama Keling. Berkat keberaniannya dan kegagahannya dia diberi gelar keling Gerasi Nading, Bujang Berani kempang (keling merupakan orang yang gagah berani). Gelar tersebut diberikan oleh seseorang tetua Iban yang bernama Merdan Tuai Iban yang saat itu tinggal di Tatai Bandam (masuk dalam wilayah Lubuk Antu Sarawak Malaysia). Asal usul kata ngayau umumnya terdapat kesepakatan di kalangan suku Dayak. Namun, kapan ngayau dimulai dan bagaimanakah sejarahnya, agaknya masih simpang siur dan sering muncul dalam berbagai versi. Hal itu disebabkan belum ada studi dan catatan sejarah mengenai asal mula ngayau secara detail dan kronologis. Hanya ada catatan mengenai kesepakatan bersama seluruh etnis Dayak Borneo untuk mengakhirinya. Ini terjadi pada pada 22 Mei – 24 Juli 1894, ketika diadakan Musyawarah Besar Tumbang Anoi di Desa Huron Anoi Kahayan Ulu Kalimantan Tengah. Benar adanya bahwa sebelum perjanjian Tumbang Anoi disepakati, terjadi praktik headhunting bahkan di kalangan sesama Dayak. Praktik ngayau antarsesama Dayak ini sukar dibantah dan memang demikianlah adanya. Dayak Jangkang misalnya, dahulu kala bermusuhan dengan Dayak Ribunt. Padahal, keduanya tidak berjauhan tempat tinggal. Apakah faktor yang menyebabkan pengayauan antarDayak ini terjadi? Saling mengayau di antara sesama Dayak, sejatinya bukanlah semata-mata mencari kepala musuh sebagai tanda bukti kekuatan dan kebanggaan sebagaimana selama ini dipersepsikan banyak orang. Alasan ini terlampau sederhana! Lebih dari itu, dilatari juga oleh nafsu balas dendam dan sebagai cara mempertahankan diri: menyerang lebih dulu sebelum diserang. Ini mirip dengan pepatah Latin si vis pacem, para bellum (jika Anda menginginkan damai, siap sedialah untuk perang). Masuknya agama Katolik di tengah-tengah etnis Dayak, terutama dengan datangnya misi Katolik ke pulau Borneo di pengujung abad 18, membawa pengaruh baik. Perlahan-lahan ajaran Katolik tentang balas dendam (mata ganti mata, gigi ganti gigi) merasuk dalam hidup orang Dayak. Ajaran Kristen yang radikal untuk tidak balas dendam dengan hukum “mata ganti mata, tulang ganti tulang” segera merasuk etnis Dayak. Ajaran cinta kasih ini menyadarkan masyarakat Dayak untuk segera menghentikan tradisi mengayau ini. Musyawarah ini dihadiri para kepala adat se-Kalimantan yang berkumpul dan bersepakat untuk menghentikan pengayauan antarsesama Dayak. Namun, pertemuan yang berbuah kesepakatan Tumbang Anoi sendiri diprakarsai pemerintah Hindia Belanda. Ngayau berasal dari kata kayau yang berarti “musuh”. J.U. Lontaan, op.cit. hal. 532. Selanjutnya, untuk mendukung pendapatnya, Lontaan mengutip Alfred Russel Wallage dalam The Malay Archhipelago, 1896: 68, “… headhunting is a custom originating in the petty wars of village with village and tribe with tribe….” Terdapat berbagai versi etimologi ngayau. Sebagai contoh, Fridolin Ukur dalam buku Tantang Jawab Suku Daya menyebut bahwa ngayau mencari kepala musuh. Sedangkan bagi Dayak Lamandau dan Delang di Kalimantan Tengah, mengayau berasal dari kata “kayau” atau “kayo’; yang artinya mencari. Mengayau berarti men¬cari kepala musuh. Jadi, mengayau ialah suatu perbuatan dan tindak-budaya mencari kepala musuh. Dayak Jangkang, ngayau juga disebut ngayo. Berasal dari kata “yao” yang berarti: bayang-bayang, mengahantui, meniadakan, atau memburu kepala musuh sebagai prasyarat atau pesta gawai. Ada gawai khusus untuk merayakan kepala musuh dengan tarian perang, yakni gawai naja bak (pesta kepala). Namun, serta merta perlu diberikan catatan pada apa yang disebutkan perbuatan dan tindak-budaya ini. Kedengarannya aneh di telinga untuk saat ini. Namun, jika menyelami keyakinan etnis Dayak lebih mendalam maka kita akan segera menjadi mafhum di balik tradisi mengayau ini. Ngayau tidak terlepas dari keyakinan komunitas Dayak sebagai sebuah entitas. Hal ini dapat ditelusuri dari cerita lisan dan tradisi yang diturunkan dari mulut ke mulut. Menurut keyakinan yang dipegang teguh, orang Dayak yakin mereka adalah keturunan makhluk langit. Ketika turun ke dunia ini, menjadi makhluk yang paling mulia dan, karena itu, menjadi penguasa bumi. Keyakinan ini, pada gilirannya, membawa konsekuensi orang Dayak lalu memandang rendah entis lain. Jika menganggu dan mengancam keberadaan dan kelangsungan hidup mereka, etnis lain dapat disingkirkan. Namun, harus ada alasan yang kuat untuk itu. Darah hewan, apalagi manusia, tabu untuk ditumpahkan. Jika sampai terjadi, mereka akan menuntut balas. Prinsip bahwa mata ganti mata, gigi ganti gigi benar-benar diterapkan. Meski mengalami penyempurnaan dan penyesuaian, sisa-sisa praktik ini “mata ganti mata, gigi ganti gigi” ini masih diteruskan di Jangkang hingga hari ini. Pasal-pasal hukum adat Kecamatan Jangkang masih terasa kental nuansa penuntutan atas pertumpahan darah ini. Terbukti dari diaturnya secara detail pasal-pasal yang menetapkan pengadilan atas perkara dari mulai yang terkecil kasus pertumpahan darah hingga mengakibatkan kematian, yang dalam bahasa Dayak Jangkang disebut dengan “Adat Pati Nyawa”. Satuan untuk menghitung ganti atas pertumpahan darah unik, disebut dengan tael. Di masa lampau, menghilangkan nyawa manusia baik sengaja (misalnya tertembak waktu berburu) maupun secara sengaja maka si pelaku akan mengalami kesulitan membayarnya. Seisi keluarga dan sanak saudara akan turut terlibat membantu. Bahkan, bukan tidak mungkin sampai seumur hidup pelaku menunaikan kewajibannya membayar Adat Pati Nyawa. Apakah Adat Pati Nyawa? Secara harfiah, pati berarti sari atau inti. Kata “pati” kerap muncul dalam bahasa Dayak dengan inisial dan pembagian Djo (lihat Ethnologue: Languages of the World, Fifteenth edition, Dallas, “Djongkang: A language of Indonesia” (Kalimantan) ISO 639-3: djo Jadi, pati nyawa adalah pengganti nyawa yang hilang. Tentu saja, hukum pati nyawa ini tidak berlaku dalam ngayau. Dan hanya berlaku dalam keadaan normal saja, sebab pekik ngayau haruslah datang dari aump dan merupakan hasil dari permufakatan bersama. Demikianlah, ngayau pun harus disertai alasan-alasan yang kuat dan masuk akal bagi komunitas Dayak dan harus melalui hasil mufakat bersama. Disebut komunitas, karena suatu kampung biasanya menempati sebuah batang atau rumah panjang. Sebelum melancarkan pengayauan, malam harinya diadakan musyawarah bersama yang dalam bahasa Dayak Jangkang disebut boraump. Semua peserta wajib memberikan pendapat dan penilaian. Keputusan diambil dengan berpangkal tolak pada suara dan pendapat mayoritas. Patut diberi catatan tambahan bahwa ngayau di kalangan suku Dayak umumnya, dan Dayak Djongkang khususnya, bukan sekadar memanggal kepala musuh. Ada filosofi yang melatarinya. Banyak kandungan hikmah, meski sekilas tampak sadis, di balik itu semua. Orang luar yang kurang memahami secara mendalam filosofi dan latar di balik tradisi ngayau, sehingga menarik simpulan entimema: orang Dayak biadab, sadis, pemburu kepala manusia, dan headhunting. Tentang labeling bahwa Dayak adalah pemburu kepala manusia ini, Wikimedia bahkan mencatatnya sebagai “budaya” yang semestinya harus serta merta diberikan catatan bahwa itu adalah gambaran Dayak masa lampau. Perjanjian Tumbang Anoi yang difasilitasi Pemerintah Kolonial Belanda menghapuskan budaya ngayau ini. Di beberapa subsuku memang masih berlangsung, namun di Kalbar tradisi mengayau sudah berakhir pada sekitar sejak tahun 1938. Toh demikian, Wikipedia yang tidak tahu sejarahnya masih mencatat demikian, “Headhunting was an important part of Dayak culture, in particular to the Iban and Kenyah. There used to be a tradition of retaliation for old headhunts, which kept the practise alive. External interference by the reign of the Brooke Rajahs in Sarawak and the Dutch in Kalimantan Borneo curtailed and limited this tradition. Apart from massed raids, the practice of headhunting was limited to individual retaliation attacks or the result of chance encounters. Early Brooke Government reports describe Dayak Iban and Kenyah War parties with captured enemy heads. At various times, there have been massive coordinated raids in the interior, and throughout coastal Borneo, directed by the Raj during Brooke’s reign in Sarawak. This may have given rise to the term, Sea Dayak, although, throughout the 19th Century, Sarawak Government raids and independent expeditions appeared to have been carried out as far as Brunei, Mindanao, East coast Malaya, Jawa and Celebes. Tandem diplomatic relations between the Sarawak Government (Brooke Rajah) and Britain (East India Company and the Royal Navy) acted as a pivot and a deterrence to the former’s territorial ambitions, against the Dutch administration in the Kalimantan regions and client Sultanates.” Tidak mengherankan, dalam literatur dan laporan-laporan tertulis pada zaman kolonial, Dayak dicap sebagai suku asli Borneo yang tidak berkeadaban. Meski para peneliti dan ahli antropologi tidak memasukkan Dayak sebagai suku terakhir di Nusantara yang mempraktikkan headhunting, toh stereotipe sebagai pengayau masih melekat kuat minimal hingga kerusuhan etnis terjadi di Sambas pada 19 Januari 1999 di Desa Parit Setia, Kecamatan Jawai, Sambas dan kemudian merambat ke Sampit pada 18 Februari 2001. Banyak orang melihat pertalian kejadian itu, meski sebenarnya berbeda dalam hal casus belli dan eskalasi. Akan tetapi, satu yang sama: solidaritas di kalangan etnis Dayak tumbuh menghadapi bahaya dari luar. Dalam konteks mempertahankan diri dan melakukan tindakan menyerang lebih dulu sebelum diserang ini, dapat dipahami latar dan filosofi ngayau. Seiring dengan kemajuan jaman, Upacara adat Ngayau yang sering dilakukan mempunyai makna mengisyaratkan atau memberitahukan generasi muda tentang peristiwa Ngayau pada jaman dulu. 1. Bahan-bahan yang dipersiapkandalam upacara ngayau, antara lain: - 7 piring pulut (ketan) - 7 piring tempe (pulut yang dicampur dengan beras) - 7 piring rendai (terbuat dari beras ketan yang disangrai) - 7 butir telur ayam matang - 1 piring berisi: sirih, gambir (sedek), rokok, kapur pinang, buah pinan, tembakau, 7 buah ketupat yang diikat, beras dicampur pulut, 7 jalong cubit, seikat benang yang diikatkan di sungki (ketupat/lepat diikat dengan daun). - 1 piring utai bekaki (tepung pulut dicampur dengan tepung beras dibuat hiasan seperti tutup sersang, bintang, bintang banyak, udang, pesawat, dan sebagainya). -3 piring udah berisi bahan-bahan yang digunakan dalam upacara dan ditempatkan dalam ancak yang terbuat dari potongan bambu yang dirangkai dengan seutas tali. - 2 ekor babi (boleh jantan atau betina). - 3 ekor ayam jantan - tengkorak manusia sebagai simbol - 1 buah kelapa tua sebagai simbol kepala manusia - minuman tuak Peralatan perang antara lain : - sangkok atau tombak - terabi (perisai) - tersang (ancak) terbuat dari bambu untuk menyimpan sesajian - mandau - 1 buah bendera dengan 5 warna : - merah = sifat berani - hijau = lambang kesuburan - kuning = melambangkan ketulusan - hitam = melambangkan perlindungan dari orang yang bermaksud tidak baik. - putih = melambangkan hati dan pikiran yang suci/jernih. Alat-alat yag digunakan : - grumung (gong kecil) - tawak (gong besar) - gendang -bebendai (gong sedang) Prosesi Upacara - Ngantar pedara (ngantar sesajen) 1. Sebelum turun mengayau, satu minggu sebelumnya para wanita mempersiapkan segala perangkat adat yang dipergunakan untuk membuat sesajen (pedara). Persiapan untuk membuat sesajen disebut engkira, yaitu mempersiapkan segala bahan-bahan yang digunakan untuk upacara. Sedangkan kaum laki-laki mempersiapkan segala peralatan untuk berperang dan mendata pengaroh (jimat) serta begiga (berburu), mencari lauk pauk untuk persediaan perbekalan selama ngayau. 2. Para Kesatria perang duduk secara berderet lalu bermacam-macam sesajen yg masing-masing terdiri dari 7 piring dihidangkan di depan kesatria. 7 piring mempunyai makna 7 lapis langit. 3. Membaca mantra dilakukan oleh kepala kampung lalu mengibaskas ayam diatas kepala ksatria perang sebanyak tiga kali dan dilakukqan secara berulang-ulang. 4. Kepala kampung mengajak ketua adat yang dipilih untuk membuat sesajen yang diawali dengan pembacaan mantra atau jampi-jampi, lalu ketua adat mencurahkan air tuak sebanyak 7 kali untuk memanggil roh nenek moyang yang dianggap sebagai pelindung dalam perang untuk melindungi dan membantu selama berperang. 5. Mencurahkan atau membuang tuak sebanyak 3 kali untuk mengundang orang-orang dari kayangan untuk hadir dirumah Betang. 6. Ketua adat meminum tuak supaya roh-roh nenek moyang yang sudah berada dirumah Betang untuk melakukan kompromi dalam membuat sesajen yang dipersembahkan kepada roh-roh nenek moyang yang hadir di rumah Betang. Dalam membuat sesajen, yang pertama diambil adalah pulut sebagai lambang perekat kebersamaaan, dimana dalam perang diperlukan adanya persatuan dan kesatuan. 7. Kepada kampung mempersiapkan para tamu untuk menikmati hidangan yang disajikan oleh kedua wanita, maknanya adalah para tamu diharapkan untuk mendukung kegiatan/ peperangan yang akan dilakukan. 8. Kepala kampung mengajak para ksatria perang meminum tuak maknanya memberikan semangat kepada ksatria dalam menghadapi peperangan. 9. Kepala kampung mengambil tumpe lalu menaburkan padi yang telah disanangrai yang melambangkan bahwa masyarakat Dayak Iban mempunyai hati nurani yang jujur dan luhur. 10. Mengambil sirih dan perlengkapan seperti :rokok, daun apok, serta perlengkapan sesajen yang lain masing-masing diambil 5 batang untuk setiap satu piring, lalu ditaruh diacak yang didirikan ditiang tengah dari rumah Betang/tiang ranyai agar orang-orang panggau (kayangan) bersama dengan para tamu dirumah Betang. Turun Ngayau 1. Kepala adat membaca mantra untuk peralatan perang supaya diberkati oleh ketua-ketua adat yang telah mendahului. 2. Kepala adat memotong ayam dilakukan diatas`tangga dan diambil darahnya untuk mengolesi kaki dan dahi para ksatria yang akan berperang agar diberkati. Setelah itu mencabut bulu ayam dan dioleskan didahi para tamu agar tridak diganggu oleh roh-roh jahat. 3. Para ksatria perang mengambil peralatan perang (pedang dan perisai) sertau mandau yang diselipkan dipinggang. 4. Lalu para ksatria menuruni tangga rumah Betang dengan korban satu ekor babi dengan maksud agar orang panggau (kayangan) ikut bersama dan membantu dalam perang. 5. Para ksatria mengatur strategi supaya dapat memotong kepala musuh yang berada didaerah-daerah. 6. Terjadilah pertempuran atau mengayau, musuh akhirnya kalah dan dipotong kepalanya yang dilambangkan dengan kelapa tua atau tengkorak manusia. 7. Setelah berhasil memotong kepala musuh, para ksatria meluapkan kegembiraan dengan menari-nari lalu mengatur strategi untuk kembali ke rumah Betang. 8. Para ksatria meletakkan hasil perolehan selama perang didepan tangga menuju rumah Betang sambil bercengkerama mengisahkan pengalaman mereka selama perang. 9. 2 orang wanita dan pawangnya menuruni tangga rumah Betang untuk mengantar sesajen untuk memberkati hasil perang. 10. Tuai rumah mengibaskan ayam dan memilih orang-orang yang akan membuat sesajen yang akan dipersembahkan kepada orang panggau ( kayangan ) yang telah membantu perang. 3 piring ditempelkan kepada 3 ancak yang terbuat dari bambu lalu dipasang pada tangga menuju rumah Betang untuk persembahan. Menurut kepercayaan mereka, sesajen ini selama 3 hari tidak boleh diganggu karena dapat mendetangkan musibah. Memasuki rumah Betang 1. Setelah terdengar bunyi-bunyian alat musik sebagai pertanda bahwa para kesatria perang diperbolehkan untuk menaiki rumah betang dengan terlebih dahulu dibacakan mantera, lalu para ksatria dikibas dengan ayam, mencabut bulu ayam, memotong babi lalu dioleskan di dahi barulah menaiki tangga rumah betang. Sampai pada tangga paling atas dicurahkan tuak, lalu tuai rumah memberikan minuman tuak untuk memberi semangat kepada para ksatria perang yang telah berhasil memotong kepala musuh. 2. Setelah di rumah betang, kepala kampung menyiapkan sesajen lalu mengibaskan ayam kepada para ksatria perang. 3. Ayam dipotong darahnya dioleskan ke kepala musuh (tengkorakmanusia) yang berhasil dipotong dan buah kelapa (sebagai simbol), mencabut bulu ayam lalu di oleskan di dahi para ksatria, sesajen diletakkan atau digantung diancak yang ditaruh pada tiang ranjai. 4. Para ksatria perang dengan membawa kepala musuh dan kelapa menari bersama dengan para wanita mengelilingi tiang ranyai sebagai ungkapan syukau kepada para panggau (orang kayangan) yang telah membantu perang, lalu mengelilingi rumah betang. 2. Kepustakaan 1. http://ceritadayak.blogspot.com/ 2. jodhi yudono pada http://ai-pengayu.blogspot.com/ 3. http://banuadayak.wordpress.com


Sabtu, 10 Agustus 2013

SISTEM INDRA

SISTEM INDRA:
sistem regulasi manusia




SISTEM INDRA
di susun oleh : Mega Sirnawati MPd



1.Alat Penglihatan

innoblessing.com






Alat penglihatan terdiri atas bola mata, saraf penglihatan, dan alat-alat tambahan mata.
Bola mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya menyimpang dari bentuk bola sempurna karena selaput bening lebih menonjol ke depan. Ini terjadi karena bagian ini lebih melengkung dari pada bagian lain bola mata. Titik pusat bidang depan dan bidang belakang dinamakan kutub depan dan kutub belakang.
Garis penghubungnya adalah sumbu mata atau sumbu penglihat.




2.Alat Penciuman






Hidung Merupakan alat visera (alat dalam rongga badan) yang erat hubungannya dengan gastrointestinalis. Sebagian rasa berbagai makanan merupakan kombinasi penciuman dan pengecapan. Reseptor penciuman merupakan kemoreseptor yang dirangsang oleh molekul larutan di dalam mukus. Reseptor penciuman juga merupakan reseptor jauh (telereseptor). Jaras penciuman tidak disalurkan dalm talamus dan tidak di proyeksikan neokorteks bagi penciuman. Olfaktori adalah organ pendeteksi bau yang berasal dari makanan. Pada manusia, bau mempunyai muatan afeksi yang bisa menyenangkan atau membangkitkan rasa penolakan dan keterlibatan memori, selain itu bau juga penting untuk nafsu makan.
Di dalam hidung (nasus) terdapat organum olfactorium perifer. Fungsi hidung dan cavitas nasi berhubungan dengan :
• Fungsi penghidu
• Pernapasan
• Penyaring debu
• Pelembapan udara pernapasan
• Penampungan sekret dari sinus paranasales dan ductus nasolacrimalis
Bentuk luar hidung sangat bervariasi dalam hal ukuran dan bentuk, terutama karena perbedaan pada tulang-tulang rawan hidung. Punggung hidung meluas dari akr hidung di wajah ke puncaknya (ujung hidung). Pada permukaan inferior terdapat dua lubang, yakni naris anterior yan terpisah satu dari yang lain oleh septum nasi. Septum nasi ini yang untuk sebagian berupa tulang dan untuk sebagian berupa tulang rawan, membagi cavitas nasi menjadi dua rongga kanan dan kiri. Septum nasi terdiri dari komponen berikut.
• Lamina perpendicularis ossis ethmoidalis
• Vomer
• Cartilago septinasi
a. Bagian-bagian hidung manusia
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
• Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate.
• Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bagkteri, dan partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
b. Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengatnya bau selokan.


3.Alat Pendengaran





Alat pendengaran terdiri atas pendengar luar, pendengar tengah dan pendengar dalam. Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar. Daun telinga adalah sebuah lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping kenyal. Bagian luar liang telinga luar berdinding rawan, bagian dalamnya mempunyai dinding tulang. Ke sebelah dalam liang telinga luar dibatasi oleh selaput gendangan terhadap rongga gendangan.

 alat-pendengaran Pendengar tengah terdiri atas rongga gendangan yang berhubungan dengan tekak melalui tabung pendengar Eustachius. Dalam rongga gendangan terdapat tulang-tulang pendengar, yaitu martil, landasan dan sanggurdi. Martil melekat pada selaput gendangan dan dengan sebuah sendi kecil juga berhubungan dengan landasan. Landasan mengadakan hubungan dengan sanggurdi melekat pada selaput yang menutup tingkap jorong pada dinding dalam rongga gendangan.




4.Alat Perasa







Sumber gambar : paj89.blogspot.com

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut ...(Graciella Eunike Satriyo,Sanjose,Bali)
Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa Yunani, γλωσσα.
Struktur lidah
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.




4.Kulit








Kulit terbagi atas kulit ari dan kulit jangat. Kulit ari terdiri atas beberapa lapis, yang teratas adalah lapis tanduk yang terdiri atas sel-sel gepeng, sedangkan lapis terdalam disebut lapis benih yang senantiasa membuat sel-sel epitel baru.

Kulit jangat berupa jaringan ikat yang mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf. Tonjolan kulit jangat berupa jari ke dalam kulit ari dikenal dengan papil kulit jangat. Di dalamnya terdapat kapiler darah dan limfe serta ujung-ujung saraf dengan badan-badan perasa.

Ujung saraf Ruffini, untuk mersakan nyeri;
Ujung saraf Merkel, untuk merasakan panas;
Ujung saraf Pacini, untuk merasakan tekanan;
Ujung saraf Meissner, untuk mersakan rabaaan;
Ujung saraf Krausse, untuk merasakan dingin.

Reseptor peraba terdapat pada kulit jari, bibir, dan relatif jarang pada kulit tubuh. Nyeri otot yang terjadi sewaktu berkontraksi disebabkan berkurangnya atau berhentinya aliran darah ke otot tersebut. Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan menuju langsung ke gaanglion korteks serebrum, masuk medula spinalis, kemudian akan diteruskan ke medula oblongata.
Kulit dapat mengalami gangguan atau penyakit faktor luar maupun dalam. Berikut adalah beberapa gangguan atau penyakit pada kulit.




KELAINAN PADA SISTEM INDRA MANUSIA

Kulit

Luka Bakar
Luka bakar padak kulit dapat disebabkan oleh panas, listrik, dan zat-zat kimia. Jika kulit terkena panas, listrik dan zat kimia yang berlebihan. dapat menyebabkan kematian sel-sel dan rusaknya protein pada jaringan. Luka bakar dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Luka bakar dapat menimbulkan gejala seperti sakit, bengkak, merah dan melepuh.
Jerawat
Jerawat adalah perdangan kelenjar sebasea. peradangan ini banyak terjadi di daerah wajah, leher, dada, dan ounggung. Jerawat biasanya terjadi pada saat pubertas karena pada saat tersebut produksi hormon reproduksi meningkat.
Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan pada permukaan kulit, ditandai dengan gatal-gatal merah, bengkak, melepuh, dan berair. Bisanya disebabkan oleh zat kimia, obat-obatan dan getah tumbuh-tumbuhan.


Hidung 
Gangguan pembauan disebut dengan “osmia”.
Gangguan Pembauan.
 Anosmia : tidak bisa mendeteksi bau
 hiposmia : penurunan kemampuan dalam mendeteksi bau
 disosmia : distorsi identifikasi bau
 Parosmia : perubahan persepsi pembauan meskipun terdapat sumber bau, biasanya bau tidak enak.
 Phantosmia : persepsi bau tanpa adanya sumber bau
 Agnosia : tidak bisa menyebutkan atau membedakan bau, walaupun penderita dapat mendeteksi bau.

Gangguan pembauan dapat bersifat total (seluruh bau), parsial (hanya sejumlah bau), atau spesifik (hanya satu atau sejumlah kecil bau).


ETIOLOGI 
Disfungsi pembauan


Gangguan pembauan dapat disebabkan oleh proses-proses patologis di sepanjang jalur olfaktorius. Kelainan ini dianggap serupa dengan gangguan pendengaran yaitu berupa defek konduktif atau sensorineural. Pada defek konduktif (transport) terjadi gangguan transmisi stimulus bau menuju neuroepitel olfaktorius. Pada defek sensorineural prosesnya melibatkan struktur saraf yang lebih sentral. Secara keseluruhan, penyebab defisit pembauan yang utama adalah penyakit pada rongga hidung dan/atau sinus, sebelum terjadinya infeksi saluran nafas atas karena virus; dan trauma kepala.
Defek konduktif
1. Proses inflamasi/peradangan dapat mengakibatkan gangguan pembauan. Kelainannya meliputi rhinitis (radang hidung) dari berbagai macam tipe, termasuk rhinitis alergika, akut, atau toksik (misalnya pada pemakaian kokain). Penyakit sinus kronik menyebabkan penyakit mukosa yang progresif dan seringkali diikuti dengan penurunan fungsi pembauan meski telah dilakukan intervensi medis, alergis dan pembedahan secara agresif.
2. Adanya massa/tumor dapat menyumbat rongga hidung sehingga menghalangi aliran odorant ke epitel olfaktorius. Kelainannya meliputi polip nasal (paling sering), inverting papilloma, dan keganasan.
3. Abnormalitas developmental (misalnya ensefalokel, kista dermoid) juga dapat menyebabkan obstruksi.
4. Pasien pasca laringektomi atau trakheotomi dapat menderita hiposmia karena berkurang atau tidak adanya aliran udara yang melalui hidung. Pasien anak dengan trakheotomi dan dipasang kanula pada usia yang sangat muda dan dalam jangka waktu yang lama kadang tetap menderita gangguan pembauan meski telah dilakukan dekanulasi, hal ini terjadi karena tidak adanya stimulasi sistem olfaktorius pada usia yang dini.

Defek sentral/sensorineural
1. Proses infeksi/inflamasi menyebabkan defek sentral dan gangguan pada transmisi sinyal. Kelainannya meliputi infeksi virus (yang merusak neuroepitel), sarkoidosis (mempengaruhi stuktur saraf), Wegener granulomatosis, dan sklerosis multipel.
2. Penyebab kongenital menyebabkan hilangnya struktur saraf. Kallman syndrome ditandai oleh anosmia akibat kegagalan ontogenesis struktur olfakorius dan hipogonadisme hipogonadotropik. Salahsatu penelitian juga menemukan bahwa pada Kallman syndrome tidak terbentuk VNO.
3. Gangguan endokrin (hipotiroidisme, hipoadrenalisme, DM) berpengaruh pada fungsi pembauan.
4. Trauma kepala, operasi otak, atau perdarahan subarakhnoid dapat menyebabkan regangan, kerusakan atau terpotongnya fila olfaktoria yang halus dan mengakibatkan anosmia.
5. Disfungsi pembauan juga dapat disebabkan oleh toksisitas dari obat-obatan sistemik atau inhalasi (aminoglikosida, formaldehid). Banyak obat-obatan dan senyawa yang dapat mengubah sensitivitas bau, diantaranya alkohol, nikotin, bahan terlarut organik, dan pengolesan garam zink secara langsung.
6. Defisiensi gizi (vitamin A, thiamin, zink) terbukti dapat mempengaruhi pembauan.
7. Jumlah serabut pada bulbus olfaktorius berkurang dengan laju 1% per tahun. Berkurangnya struktur bulbus olfaktorius ini dapat terjadi sekunder karena berkurangnya sel-sel sensorik pada mukosa olfaktorius dan penurunan fungsi proses kognitif di susunan saraf pusat.
8. Proses degeneratif pada sistem saraf pusat (penyakit Parkinson, Alzheimer disease, proses penuaan normal) dapat menyebabkan hiposmia. Pada kasus Alzheimer disease, hilangnya fungsi pembauan kadang merupakan gejala pertama dari proses penyakitnya. Sejalan dengan proses penuaan, berkurangnya fungsi pembauan lebih berat daripada fungsi pengecapan, dimana penurunannya nampak paling menonjol selama usia dekade ketujuh.
Walau dahulu pernah dianggap sebagai defek konduktif murni akibat adanya edema mukosa dan pembentukan polip, rhinosinusitis kronik nampaknya juga menyebabkan kerusakan neuroepitel disertai hilangnya reseptor olfaktorius yang pemanen melalui upregulated apoptosis.



Telinga
1)Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.

2)Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

3)Motion sickness

Pernahkah kalian menaiki wahana tornadi di dufan?apa yang Anda rasakan setelah menaikinya?apakah Anda merasa pusing?atau ketika dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat dingin dan pusing.

4)Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.

Pada Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain:
a) penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen,
b) penebalan atau pecahnya membran timpani,
c) pengapuran pada tulang pendengaran,
d) kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval.
4) Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).



5). Tersumbatnya telinga oleh kotoran

Telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak ini berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama kotoran mengggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat telinga. Jika keadaan demikian, harus konsultasi dengan dokter.

6) Jenis-Jenis penyakit pada telinga; Hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara

Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang. Rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak mendengarkan dan menghindari sumber pencemaran suara atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara.




Lidah
Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.



Persepsi rasa phantom
Gangguan rasa yang paling umum adalah persepsi rasa phantom, yaitu persepsi rasa yang seringkali bertahan lama di lidah meskipun Anda tidak sedang makan apapun.

Hypogeusia
Anda juga dapat mengalami penurunan kemampuan untuk mengidentifikasi rasa manis, asam, pahit, asin, dan umami, suatu kondisi yang disebut hypogeusia. Beberapa orang mungkin tidak dapat mendeteksi setiap selera, yang disebut ageusia yang dipicu oleh gangguan saluran khusus antara indra perasa dan penciuman.

Dysgeusia
Dysgeusia adalah suatu kondisi di mana lidah merasakan rasa busuk asin, sensasi rasa tengik, atau logam yang bertahan dalam mulut. Dysgeusia kadang-kadang disertai dengan sindrom mulut terbakar, suatu kondisi di mana seseorang mengalami sensasi terbakar yang menyakitkan di mulut.



Mata
Beberapa kelainan atau penyakit pada alat indra yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari - hari antara lain:

 1. Miopi (Rabun Jauh) 



Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.

 2. Hypermetropi (Rabun Dekat)
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.

 3. Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negatif.

 4. Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.

 5. Katarak
Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga faktor usia.

6. Butawarna 







Sumber :
diambil dari berbagai sumber 

1. Mangunkusumo E. Gangguan Penghidu. In : Soepardi EA, Iskandar N editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. 5 th ed. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI, 2006; p.130-131.
2. Leopold DA, Holbrook EH, Noell CA, Mabry RL, Disorders of Taste and Smell. 2006 :1-8. http://www.emedicine.com.
3. Hoffman HJ, Ishii EK, MacTurk RH, Age-related changes in: the prevalence of smell / taste problems among the United States adult population. Results of the 1994 disability supplement to the National Health Interview Survey (NHIS). Ann N Y Acad Sci 1998 Nov 30; 855: 716-22.
4. Lalwani AK, Mafong DD, Olfactory Dysfungtion. In: Lalwani AK editor. a Lange Madical Book Current Diagnosis & Treament In Otolaryngology Head and Neck Surgery.64 Th ed. New York: Mc Graw Hill, 2004 ; p.239-243.
5. Doty RL, Deems DA, Olfactory Function and Dysfunction In : Bailey BJ, Calhoun KH, Healy GB et al Editors. Texbooks Bailey Head and Neck Surgery Otolaryngology. 3 th ed. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, 2001; p.246-260.
6. Devanand DP, Michaels-Marston KS, Liu X, et al: Olfactory deficits in patients with mild cognitive impairment predict Alzheimer’s disease at follow-up. Am J Psychiatry 2000 Sep; 157(9): 1399-405.

http://ernalilis.wordpress.com/2009/06/07/penyakit-penyakit-pada-lidah/

http://www.hikmat.web.id/biologi-klas-xi/gangguan-dan-penyakit-pada-telinga/
http://biologi-itey.blogspot.com/2010/04/kelainan-pada-telinga.html
http://health.detik.com/read/2013/03/05/070829/2185664/763/inilah-gangguan-yang-umum-terjadi-pada-indra-perasa-anda?l771108bcj
http://www.pustakasekolah.com/indra-peraba-pada-manusia.html#ixzz2YdWhm




SISTEM ENDOKRIN

SISTEM ENDOKRIN:
SISTEM REGULASI MANUSIA



SISTEM ENDOKRIN
Di susun Oleh : Mega Siurnawati MPd




Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat
dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari
(1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak
di dalam rongga kepala dekat dasar otak;
(2) kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan;
(3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid;
(4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan;
(5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas;
(6) kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.

Thymus




Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa).

Kelenjar timus terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira setinggi bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.

Karakteristik Kelenjar Timus:
Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
Kelenjar timus berperan dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan hormone Thymosin, Thymic humoral factor, Thymic factor dan Thymopoietin.

Fungsi kelenjar timus adalah: 
Mengaktifkan pertumbuhan badan
Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.



Hypophyse (hipofise)



Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi


Adeno hypophysis

1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam sel :

a. Sel chromophobe (Sel utama)
Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil sehingga ada dugaan bahwa sel ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat berubah menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat diperlukan

• Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat, dapat dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.

• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan khusus aldehyde – fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :

1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon thyrotropic hormon

2. Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan hormon yang dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
       Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
      Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
    Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk melanocyte stimulating hormone ( MSH)

2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu lapisan sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung yang berisi koloid. Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih dlm penelitian lbh lanjut.

Neura hypophyse

Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro hypophyse dengan hypotalamus )

Bagian ini tersusun dari :
a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus yang dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai pelanjutan- pelanjutan sitoplasma yang pendek.

Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur yang disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse sebagai granul. Hormon – hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ), oxytocin.

...........

Suprarenalis
bagian pinggir (cortex)dan tengah (medulla). Bagian cortexmenghasilkan honnon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan.
Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.




Fungsi kelenjar suprarenalis terdiri dari :
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam
2. Mengatur atau mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein
3. Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid

Kelenjar suprarenalis ini terbagi atas 2 bagian, yaitu :

1. Medula Adrenal
Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari system saraf otonom. Stimulasi serabut saraf simpatik pra ganglion yang berjalan langsung ke dalam sel-sel pada medulla adrenal aka menyebabkan pelepasan hormon katekolamin yaitu epinephrine dan norepinephrine. Katekolamin mengatur lintasan metabolic untuk meningkatkan katabolisme bahan bakar yang tersimpan sehingga kebutuhan kalori dari sumber-sumber endogen terpenuhi.

Efek utama pelepasan epinephrine terlihat ketika seseorang dalam persiapan untuk memenuhi suatu tantangan (respon Fight or Fligh). Katekolamin juga menyebabkan pelepasan asam-asam lemak bebas, meningkatkan kecepatan metabolic basal (BMR) dan menaikkan kadar glukosa darah.

2. Korteks Adrenal
Korteks adrenal tersusun dari zona yaitu zona glomerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis. Korteks adrenal menghasilkan hormon steroid yang terdiri dari 3 kelompok hormon :

a. Glukokortikoid
Hormon ini memiliki pengaruh yang penting terhadap metabolisme glukosa ; peningkatan hidrokortison akan meningkatan kadar glukosa darah. Glukokortikoiddisekresikan dari korteks adrenal sebagai reaksi terhadap pelepasan ACTH dari lobus anterior hipofisis. Penurunan sekresi ACTH akan mengurangi pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal.

Glukokortikoid sering digunakan untuk menghambat respon inflamasi pada cedera jaringan dan menekan manifestasi alergi. Efek samping glukokortikoid mencakup kemungkinan timbulnya diabetes militus, osteoporosis, ulkus peptikum, peningkatan pemecahan protein yang mengakibatkan atrofi otot serta kesembuhan luka yang buruk dan redistribusi lemak tubuh. Dalam keadaan berlebih glukokortikoid merupakan katabolisme protein, memecah protei menjadi karbohidrat dan menyebabkan keseimbangan nitrogen negatif.

b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid pada dasarnya bekerja pada tubulus renal dan epitelgastro intestinal untuk meningkatkan absorpsi ion natrium dalam proses pertukaran untuk mengeksresikan ion kalium atau hydrogen. Sekresi aldesteron hanya sedikit dipengaruhi ACTH. Hormon ini terutama disekresikan sebagai respon terhadap adanya angiotensin II dalam aliran darah. Kenaikan kadar aldesteron menyebabkan peningkatan reabsorpsi natrium oleh ginjal dan traktus gastro intestinal yang cederung memulihkan tekanan darah untuk kembali normal. Pelepasan aldesteron juga ditingkatkan oleh hiperglikemia. Aldesteron merupakan hormon primer untuk mengatuk keseimbangan natrim jangka panjang.

c. Hormon-hormon seksAdrenal (Androgen)
Androgen dihasilkan oleh korteks adrenal, serta sekresinya didalam glandula adrenalis dirangsang ACTH, mungkin dengan sinergisme gonadotropin. Kelompok hormon androgen ini memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria. Kelenjar adrenal dapat pula mensekresikan sejumlah kecil estrogen atau hormon seks wanita. Sekresi androgen adrenal dikendalikan oleh ACTH. Apabila disekresikan secara berlebihan, maskulinisasi dapat terjadi seperti terlihat pada kelainan bawaan defisiensi enzim tertentu. Keadaan ini disebut Sindrom Adreno Genital.





Pancreas (palaa langerhans)


sumber gambar : hadijah-arsyad.blogspot.com

Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.

Beberapa fungsi dari pankreas adalah:
Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.



Gonad



Gonad adalah organ yang membuat gamet (sperma dan sel telur). Gonad pada laki-laki adalah testis dan gonad pada wanita adalah ovarium.

memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.

Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang pada beberapa spesies berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.

HORMON – HORMON GONAD

1. OVARIUM (Estrogen, Progestin, Hormon-hormon Ovarium lainnya, Kontrasepsi Oral)
1.1. ESTROGEN
1.2.PROGESTERONE
1.3. GONADOTROPIN RELEASING HORMONE
1.4. FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) DAN LH (LUTEINIZING HORMONE)
1.5. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

2. TESTIS (ANDROGEN DAN TESTOTERON)

JENIS-JENIS PENGHAMBAT GONAD

1. ANTI ESTROGEN ( KLONIFEN,TAMOKSIFEN, RALOKSIFEN)
2. ANTIPROGESTIN  (MIFERISTON, ANTIANDROGEN)


SUMBER :
Adashi EY; peptides; stimulators and inhibitors of follikuler growth and diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1

Baird DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328; 1543.

Bardin W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin Endocrinol Metab 1991; 73; 4.

Bagdade JD et al: Effects of tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein lipid concentrasion. J Clin Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.

Barbieri RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic application. AM J Obstet Gynecol 1981; 141; 453.

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80

Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.

Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.

Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 – 61

Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.


http://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas




SISTEM SARAF

SISTEM SARAF:

SISTEM REGULASI MANUSIA




SISTEM    SARAF
disusun oleh : Mega Sirnawati MPd


Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf.Sistem persarafan merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh
Fungsi sistem saraf yaitu :
1. Mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi
2. Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain
3. Mengolah informasi sehingga dapat digunakan segera atau menyimpannya untuk masa mendatang sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran.


Sistem saraf dibedakan atas:
1.Sistem saraf pusat (sentral), yaitu:
a. Otak
b. Sumsum tulang belakang(medula spinalis)

2.Sistem saraf perifer (tepi) terdiri dari:
A. Divisi Aferen, membawa informasi ke SSP (memberitahu SSP mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yg diatur oleh SSP
B. Divisi Eferen, informasi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ efektor (otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek yang diinginkan).
Terbagi atas:
-Sistem saraf somatik, yang terdiri dari serat-serat neuron motorik yang mempersarafi otot-otot rangka
-Sistem saraf otonom, yang mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar.
terbagi atas sistem saraf :
1. simpatis
2. Parasimpatis

Sel Saraf (Neuron)





sumber: http://scientopia.org/blogs/scicurious/2011/05/04/science-101-the-neuron/

Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 neuron. Neuron merupakan unit structural dan fungsional system saraf Sel saraf terdiri dari badan sel yang di dalamnya mempunyai inti sel,nukleus, Mitokondria, Retikulum endoplasma, Badan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit,kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di sebut akson Dendrit menyediakan daerah yg luas untuk hubungan dengan neuron lainnya. Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin,nodus ranvier,inti sel Schwan,butiran neurotransmiter Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada terminal saraf yg berisi vesikel-vesikel yg mengandung neurotransmitter. Terminal inilah yg berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutya.
Sel saraf menurut bentuk dan fungsinya terbagi atas :

1. neuron aferen (Sel saraf sensoris) Bentuknya berbeda dari neuron aferen dan interneuron, di ujung perifernya terdapat reseptor sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap rangsangan spesifik. Sel saraf menghantarkan impuls(pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat,dendritnya berhubungan dengan reseptor(penerima rangsangan ) dan ujung aksonnya berhubungan dengan sel saraf asosiasi,

Klasifikasi
neuron aferen  menurut jenis stimulusnya yaitu :
Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri,suara,raba
Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin
Nosiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperti nyeri
Elektromaknetik reseptor mendeteksi cahaya yang masuk ke mata seperti warna,cahaya
Khemoreseptor mendeteksi pengecapan,penciuman,kadar O2 dan CO2
2. Sel saraf motorisSel saraf ini mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot/skelet yang hasilnya berupa tanggapan terhadap rangsangan. Badan sel saraf berada di sistem saraf pusat dan dendritnya berhubungan dengan akson sel saraf asosiasi dan aksonnya berhubungan dengan efektor(bagian motoris yang menghantarkan sinyal ke otot/skelet).
Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron motoris pada medula spinalis. Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan dasar motorik yaitu :
Aktivitas volunter( di bawah kemauan)
Penyesuaian posisi untuk suatu gerakan tubuh yang stabil
Koordinasi kerja dari berbagai otot untuk membuat gerakan yang tepat dan mulus.

3. Sel saraf intermedit/Asosiasi (Interneuron)
Ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lainnya. Beberapa interneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir, belajar dan mengingat

Sel saraf ini terbagi 2 yaitu :
Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris
Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lainnya.

Sel Neuroglial
Biasa disebut glia yg merupaka sel penunjang tambahan pada SSP yg berfungsi sebagai jaringan ikat
Sel glial dapat mengalami mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggungjawab atas terjadinya tumor system saraf.


IMPULS SARAF

Terjadinya impuls listrik pada saraf sama dengan impuls listrik yg dibangkitkan dalam serabut otot
Sebuah neuron yg tdk membawa impuls dikatakan dalam keadaan polarisasi, dimana ion Na+ lebih banyak diluar sel dan ion K+ dan ion negative lain lebih banyak dalam sel
Suatu rangsangan (ex: neurotransmiter) membuat membrane lebih permeable terhadap ion Na+ yang akan masuk ke dalam sel, keadaan ini menyebabkan depolarisasi dimana sis luar akan bermuatan negative dan sisi dalam bermuatan positif.
Segera setelah depolarisasi terjadi, membrane neuron menjadi lbih permeable terhadap ion K+, yg akan segera keluar dari sel. Keadaan ini memperbaiki muatan positif diluar sel dan muatan negatif di dalam sel, yg disebut repolarisasi.
Kemudian pompa atrium dan kalium mengmbalikan Na+ keluar dan ion K+ ke dalam, dan neuron sekarang siap merespon stimulus lain dan mengahantarkan impuls lain.
Sebuah potensial aksi dalam merespon stimulus berlangsung sangat cepat dan dpt di ukur dlm hitungan milidetik.sss
Sebuah neuron tunggal mampu meghantarkan ratusan impuls setiap detik.


SISTEM SARAF PUSAT

OTAK







Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh,terletak di dalam rongga tengkorak (Kranium) yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat.Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:

1.Otak Besar (serebrum)

Merupakan bagian terluas dan terbesar dari otak ,bentuk telur dan mengisi penuh bagian atas rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu :untuk pusat pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan kepandaian(Intelegensi),ingatan(memori),kesadaran,pusat menangis,keinginan buang air besar maupun kecil. Terdiri atas:
Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yg embangkitkan impuls u/ pergerakan volunteer. Area motorik kiri mengatur pergeakan sisi kanan tubuh dan sebalikya.
Lobus oksipital (belakang), untuk pusat penglihatan
Lobus temporal (samping) untuk pusat pendengaran
Lobus parietal (tengah) untuk pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan,tekanan.

Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan,ingatan,kemauan dan sikap
2. Batang otak(Truncus serebri) terdiri dari :a. Diensephalon

Merupakan bagian batang otak paling atas,terdapat di antara serebrum dan mesensephalon,Adapun fungsinya yaitu :
Vasokonstriksi yaitu mengecilkan pembuluh darah
Respiratori
Mengontrol kegiatan refleks
Membantu pekerjaan jantung.

b. Mesensephalon (Otak tengah)

Terletak diantara pons dan Diensephalon. Di depan otak tengah ada talamus dan hipotalamus,fungsinya:
Menjaga tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan
Membantu pigmen mata dan mengangkat kelopak mata
Memutar mata dan pusat pergerakan mata

c. Pons varoli

Terletak antara Medula oblongata dan mesensephalon,Adapun fungsinya
Penghubung antara serebrum dan medula oblongata
pencernaan Pusat saraf N.Trigeminus,N.Optalmicus,N.Maxillaris dan N.Mandibularis

d. Medula oblongata

Merupakan bagian otak paling bawah,menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis,Adapun fungsinya yaitu:
Mengontrol kerja jantung
Vasokonstriksi
Pusat pernafasan
Mengontrol kegiatan refleks

3. Otak kecil (Serebelum)

Terletak di bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan cerebrum,diatas medula oblangata, Adapun fungsinya yaitu :
Pusat keseimbangan
Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dgn baik
Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh





Talamus

Pusat pengatur sensoris untuk serabut aferen dari medula spinalis ke serebrum



Hipotalamus
Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg melakukan fungsi vegetative penting untuk kehidupan seperti pengaturan frekuensi jantung, TD, Suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual

Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan.

Memproduksi hormone yg mengatur pelepasan atau inhibisi hormion kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin.


4. SUMSUM TULANG BELAKANG (Medulla spinalis)




Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan.

Fungsi sumsum tulang belakang adalah :




Secara fungsi, sumsum tulang belakang bekerja secara sadar dan tak sadar (saraf otonom). Sumsum tulang belakang yang bekerja secara sadar di atur oleh otak sedangkan sistem saraf tidak sadar (saraf otonom) mengontrol aktivitas yang tidak diatur oleh kerja otak seperti denyut jantung, sistem pencernaan, sekresi keringat, gerak peristaltic usus, dan lain-lain.

Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.
Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron (impuls saraf dari dan ke otak).
Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks. Sehingga sumsum tulang belakang juga biasa disebut saraf refleks.
Mengurusi persarafan tubuh, anggota badan dan kepala


Anatomi Sumsum Tulang Belakang
Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak.
Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah sebagai berikut:
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.





Cairan serebrospinal
Terdapat pd ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dlm otak yg terletak antara araknoid dan piameter
Lapisan pelindung otak (piameter, araknoid dan durameter)
Menyerupai plasma dan cairan interstisial tp tdk mengandung protein

Fungsinya:
Sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis
Sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.


SISTEM SARAF TEPI (Perifer)




Sistem saraf perifer mempunyai 2 subdivisi fungsional utama yaitu sistem somatik dan otonom.Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang mengatur fungsi-fungsi seperti kontraksi otot untuk memindahkan suatu benda,sedangkan sistem otonom tidak dipengaruhi oleh kesadaran dalam mengatur kebutuhan tubuhsehari-hari,sistem saraf otonom terutama terdiri atas saraf motorik visera (eferen) yang menginversi otot polos organ visera,otot jantung,pembuluh darah dan kelenjar eksokrin

Sistem saraf tepi terdiri dari :
-12 pasang saraf serabut otak ( saraf cranial ) yang terdiri dari 3 pasang saraf sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 pasang saraf gabungan.
-31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ) yang terdiri dari 8 pasang saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul dan 1 pasang saraf ekor.

SISTEM SARAF TAK SADAR ( OTONOM )
Sistem saraf otonom bersama-sama dengan sistem endokrin mengkoordinasi pengaturan dan integrasi fungsi-fungsi tubuh.

Sistem saraf mengirimkan sinyal pada jaringan targetnya melalui transmisi impuls listrik secara cepat melalui serabut-serabut saraf yang berakhir pada organ efektor dan efek khusus akan timbul sebagai akibat pelepasan substansi neuromediator(Neurotransmiter)

Neurotransmitor adalah suatu penandaan kimiawi antar sel yang berfungsi sebagai komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan organ efektor . Neurotransmiter adalah senyawa yang disintesa, disimpan dalam saraf tempat dia bekerja,sekresinya bergantung pada adanya ion kalsium dan diatur melalui fosforilasi protein sinapsis.Menyebar secara cepat sepanjang celah sinaps antara ujung neuron dan berikatan dengan reseptor spesifik pada sel target ( pasca sinaps).

Adapun jenis-jenis neurotransmiter yaitu :

1. Acetylcolin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis

2. Norepinefrin dan epinefrin
Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis

3. Dopamin
Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra,dopamin menyebabkan vasodilatasi,relaksasi saluran cerna,meningkatkan sekresi kelenjar ludah(salivas) dan sekresi insulin.

4. Serotonin
Terdapat di saluran cerna,di ssp yaitu di medula spinalis dan hipotalamus,fungsinya menghambat impuls nyeri dan mengatur perasaan seseorang.

5. Asam gamma aminobutirat(GABA)
Bersifat inhibisi pada otak,medulla spinalis dan retina,berperan dalam mekanisme kerja obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi.

6. Histamin
Histamin adalah senyawa normal yang ada dalam jaringan tubuh, yaitu pada jaringan sel mast dan peredaran basofil, yang berperan terhadap berbagai proses fisiologis yang penting. Histamin dikeluarkan dari tempat pengikatan ion pada kompleks heparin-heparin dalam sel mast sebagai hasil reaksi antigen-antibodi bila ada rangsangan senyawa allergen. Senyawa allergen dapat berupa spora, debu rumah, sinar UV, cuaca, racun, tripsin, dan enzim proteolitik lain, deterjen, zat warna, obat makanan dan beberapa turunan amina. Histamin merupakan produk dekarboksilasi dari asam amino histidin.

Pelepasan histamine terjadi akibat :
Rusaknya sel
Histamine banyak dibentuk di jaringan yang sedang berkembang dengan cepat atau sedang dalam proses perbaikan, misalnya luka
Senyawa kimia
Banyak obat atau zat kimia bersifat antigenic,sehingga akan melepaskan histamine dari sel mast dan basofil. Contohnya adalah enzim kemotripsin, fosfolipase, dan tripsin.

Reaksi hipersensitivitas
Pada orang normal, histamine yang keluar dirusak oleh enzim histamin dan diamin oksidase sehingga histamine tidak mencapai reseptor Histamin. Sedangkan pada penderita yang sensitif terhadap histamine atau mudah terkena alergi jumlah enzim-enzim tersebut lebih rendah daripada keadaan normal.
Sebab lain
Proses fisik seperti mekanik, thermal, atau radiasi cukup untuk merusak sel terutama sel mast yang akan melepaskan histamin.
Histamin berinteraksi dengan reseptor yang spesifik pada berbagai jaringan target. Reseptor histamine dibagi menjadi histamine 1 (H-1) dan histamine 2 (H-2). Pengaruh histamin terhadap sel pada berbagai jaringan tergantung pada fungsi sel dan rasio reseptor H-1 : H-2. stimulasi reseptor H-1 menimbulkan :
  • Vasokonstriksi pembuluh-pembuluh yang lebih besar
  • Kontraksi oto bronkus, otot usus dan otot uterus
  • Kontraksi sel-sel otot polos
  • Kenaikan aliran limfe

Stimulasi reseptor H-2 menimbulkan :
¨ Dilatasi pembuluh paru-paru
¨ Meningkatkan frekuensi jantung dan kenaikan kontraktilitas jantung
¨ Kenaikan sekresi kelenjar terutama dalam mukosa lambung


7. Prostaglandin
Prostaglandin adalah salah satu dari berbagai asam lemak tak jenuh oksigen siklik dari hewan yang memiliki berbagai tindakan mirip hormon (seperti dalam mengontrol tekanan darah atau kontraksi otot halus).

8. Asam glutamat
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial. Saat pertama kali diketemukan pada tahun 1970, asam glutamat dan beberapa asam amino lainnya dianggap sebagai neurotoksin, ketika senyawa diberikan sebagai asupan melalui mulut kepada model hewan yang belum dewasa. Degenerasi neuron akut ditemukan pada area yang tidak terlindungi oleh sawar darah otak, terutama pada area nukleus arsuat pada hipotalamus


SSO memiliki 2 devisi yaitu sistem simpatis dan sistem parasimpatis.
Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis,memiliki neurotransmiter norefinefrin/Adrenalin shg disebut juga saraf adrenergik,fungsinya mempertahankan derajat keaktifan(menjaga tonus vaskuler),memberi respon pada situasi stres seperti.trauma,ketakutan,hipoglikemi,kediginanan,latihan.
Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis,neurotransmiternya yaitu asetilkolin shg disebut jg saraf kolinergik,fungsinya menjaga fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa.


sumber :
Anonim,2001,Buku ajar fisiologi tubuh manusia,Gajah mada press,Jakarta.

Ganiswarna G sulistia,1995,Farmakologi dan terapi edisi 4,Fakultas kedokteran UI,Jakarta.
http://habib.blog.ugm.ac.id/kuliah/histamin-dan-antihistamin/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamat
http://kamuskesehatan.com/arti/prostaglandin/
http://www.psychologymania.com/2012/04/sumsum-tulang-belakang-medulla-spinalis.html
Mycek dkk,-,Farmakologi ulasan bergambar edisi 2,Widya medika,Jakarta.
Olson james,2003,Belajar mudah farmakologi,EKG,Jakarta.

Scanlon Valerie C, 2007, Buku ajar Anatomi Fisiologi, EGC, Jakarta

Sloane ethel.,2004,Anatomi dan fisiologi untuk pemula,penerbit buku kedokteran EGC,Jakarta.

Tan hoan tjong dan kirana rahardja,2002,Obat-obat penting edisi kelima,PT.Elex media komputindo,Jakarta.


Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-saraf-tepi-perifer-manusia-fungsi-struktur.html#ixzz2Yd4Xq4NC


^ “Nervous System”. Columbia Encyclopedia. Columbia University Press.
^ a b c d e f Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). “Ch. 2: Nerve cells and behavior”. Principles of Neural Science. McGraw-Hill Professional. ISBN 9780838577011.
^ Azevedo FA, Carvalho LR, Grinberg LT, et al. (2009). “Equal numbers of neuronal and nonneuronal cells make the human brain an isometrically scaled-up primate brain”. J. Comp. Neurol. 513: 532–41. doi:10.1002/cne.21974. PMID 19226510.
^ a b Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). “Ch. 17: The anatomical organization of the central nervous system”. Principles of Neural Science. McGraw-Hill Professional. ISBN 9780838577011.
^ Standring, Susan (Editor-in-chief) (2005). Gray’s Anatomy (39th ed.). Elsevier Churchill Livingstone. pp. 233–234. ISBN 9780443071683.
^ Hubbard JI (1974). The peripheral nervous system. Plenum Press. p. vii. ISBN 9780306307645.
^ Purves D, Augustine GJ, Fitzpatrick D, Hall WC, LaMantia A-S, McNamara JO, White LE (2008). Neuroscience. 4th ed.. Sinauer Associates. pp. 15–16.
^ ganglion at Dorland’s Medical Dictionary
^ Afifi AK (July 1994). “Basal ganglia: functional anatomy and physiology. Part 1″. J. Child Neurol. 9 (3): 249–60. PMID 7930403.
^ Jacobs DK1, Nakanishi N, Yuan D, et al. (2007). “Evolution of sensory structures in basal metazoa”. Integr Comp Biol 47: 712–723. doi:doi:10.1093/icb/icm094. http://icb.oxfordjournals.org/cgi/content/full/47/5/712.
^ Bourlat SJ, Juliusdottir T, Lowe CJ, et al. (November 2006). “Deuterostome phylogeny reveals monophyletic chordates and the new phylum Xenoturbellida”. Nature 444 (7115): 85–8. doi:10.1038/nature05241. PMID 17051155.
^ Lichtneckert R, Reichert H (May 2005). “Insights into the urbilaterian brain: conserved genetic patterning mechanisms in insect and vertebrate brain development”. Heredity 94 (5): 465–77. doi:10.1038/sj.hdy.6800664. PMID 15770230.
^ ADEY WR (February 1951). “The nervous system of the earthworm Megascolex”. J. Comp. Neurol. 94 (1): 57–103. PMID 14814220.
^ a b “Wormbook: Specification of the nervous system”. http://www.wormbook.org/chapters/



sponsor

Indonesia klik

counter detail

free counters Terimakasih Atas Kunjungan Anda

HARGA FOREX gratsi sms seluruh dunia (kunjungan)