unduh rainsi

grak eike

Kamis, 25 Juli 2013

PERTAHANAN TUBUH MANUSIA (RESPONS NONSPESIFIK)

PERTAHANAN TUBUH MANUSIA (RESPONS NONSPESIFIK):
PERTAHANAN TUBUH MANUSIA



RESPONS NONSPESIFIK

Sistem Imunitas Nonspesifik (Pertahanan Tubuh)- Pertahanan tubuh terhadap serangan (infeksi) oleh mikroorganisme telah dilakukan sejak dari permukaan luar tubuh yaitu kulit dan pada permukaan organ-organ dalam. Tubuh dapat melindungi diri tanpa harus terlebih dulu mengenali atau menentukan identitas organisme penyerang. Imunitas nonspesifik didapat melalui tiga cara berikut.
a. Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Organ Tubuh
b. Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)
c. Pertahanan Menggunakan Protein Pelindung


Tubuh kita memberi proteksi terhadap seluruh bagian tubuh dengan berbagai mekanisme. Kabanyakan mekanisme ini berfungsi sejak dari waktu kelahiran dan disebut kekebalan bawaan yang termasuk di dalamnya adalah leukosit. Sel-sel yang menetap dan yang beredar dari sistem retikuloendotelial bertindak sebagai sel-sel makrofaga yang memfagosit bakteri dan benda-benda asing.

Kulit yang masih utuh merupakan rintangan yang secara normal tidak dapat ditembus oleh bakteri atau virus, meskipun goresan yang sangat kecil sekalipun memungkinkan masuknya mikroorganisme tersebut. Dengan demikian, membrane mukosa yang melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi, dan saluran genitouriner menghalangi masuknya mikroba yang secara potensial bersifat membahayakan. Selain itu, sekresi dari kelenjar minyak dan kelenjar keringat akan memberikan pH kulit yang berkisar antara 3 sampai 5 yang cukup asam untuk mencegah kolonisasi olehg banyak mikroba.

Mikroba yang berhasil menembus garis pertahanan pertama, kulit, akan menghadapi garis pertahanan kedua. Mekanisme internal pertahanan non-spesifik tubuh terutama bergantung pada fagositosis, yaitu proses penelanan organisme yang menyerang tubuh oleh jenis sel darah putih tertentu.

Menurut Fedik (2003) pertahanan tubuh yang mempunyai sifat tidak spesifik dan merupakan bagian sistem imun yang berfungsi sebagai barrier terdepan pada awal terjadinya infeksi penyakit, oleh karena itu sering disebut natural atau native immunity. Yang termasuk innate immunity adalah makrofag, sel darah merah dan sel asesories . Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Yang termasuk dlm sistem ini:

Reaksi inflamasi/peradangan.

Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan . Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma. Fagosit merupakan pemeran utama yang terdiri dari: neutrofil, monosit, & makrofag.

Tahap inflamasi:

Masuknya bakteri ke dalam jaringan. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi dapat meningkatkan aliran darah. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningka sehingga difusi protein & filtrasi air ke interstisial. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial . Penghancuran bakteri di jaringan akan mengakibatkan fagositosis (respons sistemik: demam) yang selanjutnya yaitu perbaikan jaringan.

Protein antivirus (interferon) 

Interferon adalah protein yang membantu untuk melindungi sel-sel tubuh yang sehat di sekitarnya terhadap virus. Interferon yang dihasilkan sebagai respon terhadap suatu virus, memberikan perlindungan kepada sel-sel terhadap invasi yang sama atau virus lainnya. Interferon berfungsi untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, meningkatkan sistem kekebalan, efektif untuk melawan melanoma (kanker kulit), leukemia, membantu menyembuhkan rematik tulang (Pacito, 2010).

Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon. Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus), ‘interfere’. Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dengan meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker). Peran interferon yg lain yaitu meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi.

Sel natural killer (NK)
Pertahanan non-spesifik juga meliputi sel pembunuh alami (Natural Killer). Sel NK tidak menyerang menyerang mikroorganisme secara langsung, tetapi merusak sel tubuh yang diserang oleh virus dan juga sel-sel abnormal yang dapat membentuk tumor. Sel NK tidak bersifat fagositik, melainkan menyerang membrane sel sehingga sel tersebut lisis.

Menurut Darmono (2006) Sel natural killer (NK) adalah sel limfosit yang ditemukan di dalam darah dan organ limfosit perifer, yang mampu membunuh sel yang terinfeksi virus atau sel tumor tanpa melibatkan sistem imun dan restriksi MHC. Sel NK juga disebut sebagai granuler limfosit yang besar atau sel nul karena ditandai dengan absennya penanda permukaan yang khas seperti sel-T dan sel-B. sel-NK juga mampu menghancurkan (menghaluskan) sel target dengan kontak langsung tanpa perantara antibody atau Antibody Dependent Celluler Cytoxicity (ADCC).

Sel NK dapat mengenali host cell yang sudah berubah akibat terinfeksi mikroba. Mekanisme pengenalan ini belum sepenuhnya diketahui. Sel NK mempunyai berbagai reseptor untuk molekul host cell, sebagian reseptor akan mengaktivasi sel NK dan sebagian yang lain menghambatnya. Reseptor pengaktivasi bertugas untuk mengenali molekul di permukaan host cell yang terinfeksi virus, serta mengenali fagosit yang mengandung virus dan bakteri. Reseptor pengaktivasi sel NK yang lain bertugas untuk mengenali molekul permukaan host cell yang normal (tidak terinfeksi) (Anonymous, 2010).

Sistem komplemen
Sistem komplemen ialah seri (lebih dari 18 macam) protein plasma yang dihasilkan oleh hati dan beredar di dalam pembuluh darah dalam keadaan inaktif. Apabila ada mikroorganisme tersebut akan mengaktifkan sistem komplemen. Hal lain yang dapat mengaktifkan sistem komplemen, yaitu jika terdapat kompleks antibodi yang telah melekat pada antigen.

Sistem komplemen merupakan sekumpulan protein dalam sirkulasi yang penting dalam pertahanan terhadap mikroba. Banyak protein komplemen merupakan enzim proteolitik. Aktivasi komplemen membutuhkan aktivasi bertahap enzim-enzim ini yang dinamakan enzymatic cascade.

Protein komplemen yang teraktivasi berfungsi sebagai enzim proteolitik untuk memecah protein komplemen lainnya. Bagian terpenting dari komplemen adalah C3 yang akan dipecah oleh enzim proteolitik pada awal reaksi complement cascade menjadi C3a dan C3b. Fragmen C3b akan berikatan dengan mikroba dan mengaktivasi reaksi selanjutnya. Ketiga jalur aktivasi komplemen di atas berbeda pada cara dimulainya, tetapi tahap selanjutnya dan hasil akhirnya adalah sama.

Sistem komplemen mempunyai 3 fungsi sebagai mekanisme pertahanan. Pertama, C3b menyelubungi mikroba sehingga mempermudah mikroba berikatan dengan fagosit (melalui reseptor C3b pada fagosit). Kedua, hasil pemecahan komplemen bersifat kemoatraktan untuk neutrofil dan monosit, serta menyebabkan inflamasi di tempat aktivasi komplemen. Ketiga, tahap akhir dari aktivasi komplemen berupa pembentukan membrane attack complex (MAC) yaitu kompleks protein polimerik yang dapat menembus membran sel mikroba, lalu membentuk lubang-lubang sehingga air dan ion akan masuk dan mengakibatkan kematian mikroba (Anonymous, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Imunitas Non-Spesifik.
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/03/24/imunitas-non-spesifik/
Diakses pada tanggal 22 Juni 2010
Darmono. 2006. Farmakologi Dan Toksikologi Sistem Kekebalan: Pengaruh Penyebab Dan Akibatnya Pada Kekebalan Tubuh. Jakarta: Universitas Indonesia.
Fedik A.Rantam. 2003. Metode Imunologi. Jakarta: Universitas Airlangga.
Pacito. 2010. Sistem Imunitas.
http://kusmantopacito.blogspot.com/2010/03/sistem-imunitas-kekebalan.html
Diakses pada tanggal 22 Juni 2010
http://bayyin.wordpress.com/2010/06/12/sistem-kekebalan-non-spesifik-innate-immunity-system/
http://budisma.web.id/sistem-imunitas-nonspesifik-pertahanan-tubuh.html




SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ( SISTEM REPRODUKSI PRIA)

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ( SISTEM REPRODUKSI PRIA):

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


A. SISTEM REPRODUKSI  LAKI-LAKI
Sistem Reproduksi Pada Manusia - Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya.

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.





1. Organ Reproduksi pada Laki-laki

Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut skortum.

Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.

Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra. Penis merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma pada saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara dari saluran kencing.


1.1. Penis

Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).


1.2. Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat)


1.3.  Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.


Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).


2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :

a) Vas deferens

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

b) Uretra

Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

c) Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

- Lobus posterior
- Lobus lateral
- Lobus anterior
- Lobus medial

Fungsi Prostat:

Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

d) Vesikula seminalis.

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen

3. Duktus Duktuli

a) Epididimis

Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

b) Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.

c) Uretra.

Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

4. Bangunan Penyokong atau Penyambung

Funikulus Spermatikus

Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.

2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

2.1. Hormon pada Laki-laki

FSH
Menstimulir spematogenesis.

LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi
c. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
d. Penting dalam spermatogenesis
e. Pertumbuhan tanda kelamin sekunder


2. 2. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone.
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.

PROSES SPERMATOGENESIS
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.


Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.


2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.


3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.

Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa.


B. TAHAP – TAHAP SPERMATOGENESIS
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Berikut adalah skema tahapan spermatogenesis :
Penjelasan skema tahap spermatogenesis :
· Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
· Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
· Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
· Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
· Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.
· Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi.


C. STUKTUR SPERMA MATANG


Struktur Sperma

Sperma diproduksi di testis, organ reproduksi pria. Pria mulai memproduksi sperma saat pubertas (kurang lebih usia 15 tahun), dan sebagian besar pria mempunyai sperma dewasa sampai usia tua. Sperma diproduksi sebanyak 300 juta per hari, dan mampu bertahan hidup selama 48 jam setelah ditempatkan di dalam vagina sang wanita. Rata-rata volume air mani untuk setiap ejakulasi adalah 2.5 sampai 6 ml, dan rata-rata jumlah sperma yang diejakulasikan adalah 40-100 juta per ml.

Spermatozoa masak terdiri dari :
Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma, mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
Leher (cervix), menghubungkan kepala dengan badan.
Badan (corpus), banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas deferen dan ductus ejakulotoris.


         Gambar Struktur sperma
(sumber http://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-jantan-spermatogenesis/)

Berikut adalah penjelasan mengenai jalur sperma yang telah matang : Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi epididimis ini agar sperma menjadi matang / mature sehingga siap bergerak ke vas deferens .Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis , kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehinngga sperma dinamai dengan semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.

D. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:

1. Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
2. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
3. Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
4. Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.

HORMON YANG BERPERAN DALAM PROSES PEMBENTUKAN SPERMATOZOA
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
· LH (Luteinizing Hormone)
LH (Luteinizing Hormone) merupakan hormon yang merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen / testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.

· FSH (Folicle Stimulating Hormone)
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan hormon merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.


· Hormon Testosteron
Hormon testosteron (androgen) merupakan hormon yang dihasilkan oleh testis Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ Seks primer pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis. Selain itu, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi danciri kelamin sekunder, seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada menjadi bidang.

E. KECACATAN PADA SPERMATOGENESIS
• Nondisjunction
Misalnya pada SyndromTurner. Penyebab kelainan sindrom turner iniadalah tidak mendapatkan kromosom Y; terjadi karenaada nondisjunction pada spermatogenesis sehingga sperma yang dihasilkan adalah sperma XY dan sperma O. Sperma O (tidak mempunyai kromosom kelamin) kemudian membuahi ovum X, maka terbentuklah individu 44 A + X.‡


• Sperma berkepala dua
Ancaman lingkungan dapat mengubah proses pembentukan sperma normal. Sebagai contoh, beberapa antibiotik umum seperti penisilin dan tetrasiklin dapat menekan pembentukan sperma. Radiasi, timbal, pestisida tertentu, ganja, tembakau, dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan produksi sperma yang abnormal (dua berkepala, dll beberapa ekor).


Sperma tanpa akrosom
• Oligospermia

Oligospermia adalah suatu keadaan dimana sel sperma berkurang dalam cairan semen . Paling sering oligospermia disebabkan oleh karena varicocele , diet yang terlalu ketat , merokok , minum alkohol , menggunakan obat-obat psikotropika , menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat , stress , terlalu sering melakukan hubungan seksual sehingga kuaalitas sperma kurang baik (normalnya seminggu 1-2 kali terutama pada saat wanita sedang masa subur ) , hindari menggunakan pelumas pada saat berhubungan karena dapat mempengaruhi kondisi sperma .‡


• Azoospermia
Azoospermia adalah tidak adanya spermatozoa pada cairan ejakulasi (semen). 1-5 Azoospermia ditemukan dalam 10% dari kasus infertilitas pria.1,3,4 Azoospermia terjadi karena adanya obstruksi saluran reproduksi / vas deferens (azoospermia obstruksi) atau adanya kegagalan testis memproduksi spermatozoa (azoospermianon-obstruksi).


F. EJAKULASI
Ejakulasi (ejaculation) adalah proses pengeluaran air mani (biasanya membawa sperma) dari saluran reproduksi pria dan biasanya disertai dengan orgasme. Ini biasanya (secara alamiah) merupakan tahapan akhir atau puncak rangsangan seksual, dan merupakan sebuah komponen penting dari konsepsi alam. Pada kasus yang jarang, ejakulasi terjadi karena penyakit prostat. Ejakulasi juga terjadi secara spontan selama tidur (“mimpi basah”). Anejaculation adalah kondisi tidak bisa ejakulasi.
Tahapan:
Stimulan
Pendahuluan terjadinya ejakulasi biasanya berupa gairah seksual laki-laki yang menimbulkan ereksi (tegang) pada penis, meskipun dalam hal ini tidak setiap rangsangan atau ereksi mengarah pada ejakulasi. Rangsangan seksual yang dialami penis saat hubungan seksual di vagina, mulut dan dubur, atau rangsangan manual (masturbasi) dapat memberikan stimulus yang diperlukan bagi seorang pria untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Laki-laki mencapai orgasme biasanya setelah 5-10 menit setelah dimulainya hubungan intim penis-vagina, dengan mempertimbangkan keinginan mereka dan orang-orang dari pasangan mereka. Sebagian besar pria dapat mencapai orgasme cepat atau menunda sampai nanti jika itu memang mereka inginkan. Sebuah stimulasi yang berkepanjangan baik melalui pemanasan (mencium, membelai dan stimulasi langsung zona sensitif seksual sebelum penetrasi selama hubungan seksual) atau mengocok (selama masturbasi) meningkatkan rangsangan untuk mencapai puncak dan biasanya menghasilkan pengeluaran suatu cairan pra-ejakulasi.
Sementara kehadiran sperma dalam cairan pra-ejakulasi dianggap langka, sperma dari ejakulasi sebelumnya (terakhir) masih ada pada uretra dapat ikut terbawa dalam cairan pra-ejakulasi. Penting untuk dicatat bahwa beberapa kuman penyakit menular (termasuk HIV) sering dapat hadir dalam pra-ejakulasi.
Ejakulasi dini adalah ungkapan yang digunakan ketika ejakulasi terjadi sebelum waktu yang dikehendaki. Jika seorang pria tidak bisa ejakulasi dalam waktu yang tepat setelah rangsangan seksual yang lama, meskipun keinginannya untuk melakukannya, hal itu disebut ejakulasi tertunda atau anorgasmia. Sebuah orgasme yang tidak disertai dengan ejakulasi dikenal sebagai orgasme kering.
Ejakulasi
Ketika seorang pria telah mencapai tingkat rangsangan yang cukup, ejakulasi pun dimulai. Pada titik itu, di bawah kendali sistem saraf parasimpatik, air mani yang mengandung sperma dimuncratkan keluar. Air mani yang dikeluarkan melalui uretra disertai dengan irama kontraksi. kontraksi ritmis ini adalah bagian dari orgasme laki-laki. Mereka dihasilkan oleh otot bulbospongiosus di bawah kendali refleks tulang belakang pada tingkat saraf tulang belakang S2-4 melalui saraf pudenda. Orgasme laki-laki yang khas berlangsung beberapa detik.
Setelah awal orgasme, Kumpulan-kumpulan air mani mulai mengalir dari uretra, mencapai puncak pelepasan dan kemudian berkurang mengalir. Orgasme yang khas terdiri dari 10-15 kontraksi, meskipun pria tidak mungkin secara sadar mengetahui berapa banyak itu terjadi. Setelah kontraksi pertama telah terjadi, ejakulasi akan terus sampai selesai sebagai suatu proses spontan. Pada tahap ini, ejakulasi tidak dapat dihentikan. Tingkat kontraksi secara bertahap melambat selama orgasme. Kontraksi awal terjadi pada interval rata-rata 0,6 detik dengan meningkatnya kenaikan sebesar 0,1 detik per kontraksi. Kontraksi kebanyakan pria maju dengan interval berirama teratur selama orgasme. Banyak pula pria yang mengalami kontraksi yang tidak beraturan selama orgasme.
Ejakulasi dimulai pada kontraksi pertama atau kedua dari orgasme. Bagi kebanyakan pria semburan pertama terjadi selama kontraksi kedua. Semburan pertama atau kedua biasanya merupakan pengeluaran cairan mani yang terbesar dan dapat berisi 40 persen atau lebih dari total volume ejakulasi. Setelah puncak ini, aliran dari setiap nadi berkurang. Ketika aliran berakhir, kontraksi otot orgasme terus terjadi tanpa tambahan cairan air mani. Sebuah studi sampel kecil tujuh orang menunjukkan rata-rata dari 7 semburan air mani (berkisar antara 5 dan 10 kontraksi) diikuti oleh rata-rata 10 lebih kontraksi tanpa sperma yang dikeluarkan.
Alfred Kinsey mengukur jarak semburan ejakulasi. Pada tiga-perempat laki-laki, memancarkan air mani dari penis, “Pada beberapa pria saat ejakulasi, jarak air maninya dari ujung penis dapat mencapai dari beberapa inci sampai satu-dua kaki, atau bahkan sejauh lima atau enam (jarang delapan) kaki”. Masters dan Johnson melaporkan bahwa jarak ejakulasi tidak lebih dari 30-60 cm. Namun jarak ejakulasi, tidak ada hubungannya dengan fungsi seksual, seperti selama penetrasi penis dalam vagina jarak ejakulasi tidak memainkan peranan. Menetesnya air mani dari penis biasanya cukup untuk pembuahan.
Periode refrakter
Kebanyakan pria mengalami periode refrakter segera setelah orgasme, selama itu mereka tidak mampu mencapai ereksi, dan waktu yang lebih lama lagi sebelum mereka mampu mencapai ejakulasi selanjutnya. Lamanya masa refraktori sangat bervariasi untuk setiap individu. Umur mempengaruhi waktu pemulihan, pria yang lebih muda biasanya pulih lebih cepat daripada pria yang lebih tua, meskipun tidak selalu begitu.
Namun, beberapa pria dapat mencapai rangsangan seksual yang cukup segera setelah ejakulasi, dan lain-lain mungkin memiliki periode refrakter kurang dari 15 menit. Periode pemulihan singkat dapat memungkinkan mereka untuk melanjutkan tanpa hambatan bermain seksual dari satu ejakulasi rangsangan seksual ke ejakulasi selanjutnya. Namun, kebanyakan pria tidak suka dirangsang (dengan hampir segala sentuhan dan cara) pada masa-masa awal periode refrakter.
Volume
Kekuatan dan jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi akan sangat bervariasi antar pria dan mungkin berisi antara 0,1 dan 10 mililiter (Sebagai perbandingan, perhatikan bahwa satu sendok teh adalah 5 ml dan sendok makan 15 ml.). Volume air mani dipengaruhi oleh waktu yang telah berlalu sejak ejakulasi sebelumnya; semakin lama durasi rangsangan, semakin banyak pula volume air mani. Durasi stimulasi yang mengarah ke ejakulasi bisa mempengaruhi volume. Secara abnormal volume rendah dikenal sebagai hypospermia, meskipun hal itu adalah normal untuk jumlah air mani pria usia tua.
Kualitas
Jumlah sperma dalam ejakulasi juga sangat bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu sejak ejakulasi terakhir, usia, tingkat stres, dan testosteron. oligospermia adalah istilah untuk jumlah sperma yang rendah dengan volume air mani yang rendah pula, sedangkan tidak adanya sperma dari air mani disebut azoospermia.


G. FAKTOR PENYEBAB SPERMA ENCER
Ada banyak faktor penyebab yang memicu sperma pria menjadi encer. Untuk itu cobalah anda simak dan baca informasi berikut ini apa saja faktor penyebab sperma encer yang harus anda perhatikan, diantaranya :
1. Faktor Suhu
Jika bekerja di luar ruangan atau terbiasa bekerja di udara terbuka, suhu yang panas akan membuat testis merasa panas atau gerah, sehingga testis tidak mampu bekerja secara maksimal apabila di sekitar alat vital anda terganggu hanya karena suhu. Testis setiap saat menghasilkan sperma. Untuk itu cobalah anda memakai bahan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan tidak terlalu ketat agar mampu menyerap keringat dengan baik
2. Sering melakukan masturbasi atau onani secara berlebihan
Pria yang suka melakukan masturbasi atau onani, akan berdampak buruk pada penurunan jumlah sperma yang dimilikinya, sehingga memunculkan sperma yang tidak normal. Selain itu dapat berakibat pada masalah ejakulasi dini.
3. Suka Mengenakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
Jangan memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat juga dapat menyebabkan jumlah sperma menurun. Selain itu membuat penis anda seperti terjepit, sehingga membuat kerja testis atau penis terasa panas dan juga membuat gerak penis dan sperma kurang baik.
4. Mengalami gangguan hormon seperti hormon testosteron dan kurangnya hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone ) dan berlebihnya hormon prolaktin
Gangguan pada hormon testosteron dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya dari pola makan yang tidak sehat, gaya hidup anda yang berlebihan. Semuanya berpengaruh pada hormon penting dari semua sekian hormon yang dimiliki pria.
5. Faktor psikologis
Faktor psikologis seperti rasa stress, cemas atau takut tidak dapat memberikan kepuasaan pada pasangan juga merupakan salah satu penyebab sperma encer, jumlah sperma menjadi sedikit. Jika pikiran anda merasa tidak nyaman karena faktor kelelahan dari rutinitas juga dapat menyebabkan sperma menjadi menurun dan kerja sperma semakin melemah mengikuti keadaan fisik yang sedang dirasakan, karena sperma memiliki kaitan erat dengan segala macam rasa dalam faktor psikologis. Semakin baik mood anda, makan baik pula sperma yang dihasilkan.
6. Kurangnya konsumsi nutrisi dan segala jenis vitamin yang banyak mengandung vitamnin C, mineral, zat besi, serat, selenium dan zinc.
7. Keadaan lingkungan
Satu contoh mengapa keadaan lingkungan termasuk dalam salah satu faktor penyebab sperma encer atau sperma tidak sehat. Alasannya karena keadaan linkungan yang bersih dan nyaman dapat membawa suasana hati yang senang. Saat ini sudah banyak pencemaran udara melalui lingkungan yang tidak sehat, bukankah lingkungan yang sehat mencerminkan diri dan jiwa yang sehat pula.
8. Gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan buruk atau berlebihan
Gaya hidup di jaman yang serba modern dan canggih mempengaruhi diri untuk menikmati segala sesuatu yang menurut diri kita pantas untuk mencobanya. Satu contoh seperti : suka merokok, mencoba narkoba, minuman alkohol, suka kuliner makanan. Kesemuanya juga mampu memebrikan dampak yang buruk tidak hanya bagi kesehatan tubuh anda secara menyeluruh namun kesehatan reproduksi anda pun bisa ikut terganggu. Minuman alkohol dengan kandungan utama nikotin sebagian dari mereka yang pernah mengkonsumsi memang memberikan efek menyenangkan sesaat namun lama-kelamaan berdampak pada kesehatan anda, menurunnya gairah seksual yang menyenangkan, produksi hormon dan jumlah sperma semakin menurun. Makanan berlemak tinggi juga dapat memberi dampak negatif, karena lemak berlebih dalam darah akan sulit untuk diurai dan membuat aliran darah menjadi terhambat efek yang terjadi kegemukan. Kesemua hal dari gaya hidup dan kebiasaan buruk tentunya akan memberi dampak negatif yang bisa langsung anda dapatkan.
9. Riwayat penyakit
Keadaan manusia yang satu dengan yang lainnya tentunya sangat berbeda, begitu pula dengan masalah seksualitas. Penyakit apapun pastinya akan memberi dampak pada tingkat kesehatan dan kualitas hubungan seksual anda dengan pasangan. Penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi dsb juga sangat mempengaruhi produksi hormon dan produksi sperma, seiring dengan berjalannya usia.
10. Faktor usia
Ada beberapa sebagian masyarakat berpendapat bahwa jika seorang pria telah memasuki usia 40-50 tahun akan mengalami pubertas yang kedua dalam arti seorang pria merasa seperti memiliki gairah baru sehingga keinginan berseksual juga semakin tinggi. Namun dengan usia yang terbilang cukup tua seorang pria akan kehilangan kepadatan dari bentuk sperma, menurunnya jumlah sperma, dan kemampuan akan gerak sperma jika ia masih ingin memiliki keturunan. Oleh sebabnya usia juga merupakan salah satu penyebab sperma encer,l hal ini dipicu karena semakin bertambahnya usia terkadang sebagian pria atau dari pasangannya aktivitas seksual akan semakin menurun begitu juga dengan gairah seksual semakin rendah.
Beberapa diantaranya seorang pria yang memasuki usia 40-50 tahun keatas akan memasuki masa Andropause ditandai dengan gejala, diantaranya :
a. otot-otot tubuh mulai mengendur
b. Kulit mulai berkerut
c. Pada pria jika sudah memasuki usia 30 tahun akan kehilangan kepadatan tulang hampir mencapai 20 %.
d. Kekuatan tubuh akan melemah
e. Gairah seksual akan menurun dan hasrat untuk melakukakan aktivitas semakin berkurang


CARA MENCEGAH SPERMA ENCER
1. Berhenti Merokok dan Minum Khamr
2. Minuman alkohol
 Minuman alkohol selalu membawa efek buruk dalam kehidupan dan kesehatan anda. Karena kandungan alkohol yaitu nikotin dan sejenisnya dalam bahan campuran minuman beralkohol,  minuman lainnya yang sejenis seperti minuman tuak dengan hasil fermentasi, minuman bersoda tinggi dan minuman yang terbuat dari bahan pemanis buatan dan pengawet.
3. Terapkan dalam diri untuk hidup yang sehat
 Segala jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari tentunya sangat berpengaruh pada produksi sperma yang akan dihasilkan dan mempengaruhi perkembangan sperma, jumlah sperma dan bentuk sperma. makanan yang banyak mengandung serat alami, vitamin, mineral dan lainnya yang berasal dari buah-buahan segar dan macam sayuran sehat. Untuk kelangsungan kesehatan anda selanjutnya dan membantu memperbaiki sel sperma yang tidak sehat, meningkatkan produksi sperma, kualitas dan kuantitas sperma. Mitos mengatakan bahwa dalam mendapatkan sperma yang baik dan mencegah sperma encer disarankan untuk konsumsi tauge, tiram, jahe ginseng, madu dan protein hewani.
4. Menghindari pemakaian celana ketat
5. Hindari Mandi Sauna berlama-lama
6. Kurangi hubungan intim dan masturbasi
Sering melakukan hubungan seksual atau melakukan masturbasi dapat mengakibatkan cepat terjadinya ejakulasi dini selain itu membuat sperma semakin encer serta rasa jenuh yang dialami pasangan anda. Idealnya melakukan hubungan seksual adalah 3-4 kali dalam seminggu dengan waktu jeda 2 hari, untuk memberikan kesempatan pada sperma yang telah masuk dalam indung telur untuk terjadi pembuahan.
7. Mencoba suplemen herbal alami
Salah satu kandungan suplemen herbal yang baik untuk meningkatkan produksi sperma yang sehat adalah L- carnitine dan asam amino yang berasal dari daging merah atau susu rendah lemak, dan sumber energi dan nutrisi penting lainnya seperti Folic acid atau asam folat, vitamin D, E dan vitamin lainnya.

H. SPERMA HILANG AKIBAT DIABETES

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut angiopati.

Retrograde ejaculation berarti ejakulasi terbalik, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing. Biasanya pria yang mengalami retrograde ejaculation tidak melihat adanya sperma yang keluar ketika orgasme.

Anda mengalami kedua hal tersebut sehingga ereksi penis tidak optimal dan tidak ada sperma yang keluar ketika orgasme. Sperma tidak keluar karena masuk ke dalam kandung kecing, bukan karena habis. Cairan sperma dan sel spermatozoanya tetap diproduksi, tapi ketika Anda mengalami ejakulasi, sperma masuk ke kandung kencing karena otot di sekeliling lubang bagian bawah kandung kencing tidak menutup dengan kuat. Keadaan ini disebabkan gangguan saraf akibat diabetes.

Retrograde ejaculation, dari sudut kepuasan seksual, sebenarnya bukan masalah walaupun tidak ada sperma yang keluar. Kecuali Anda dan istri masih ingin punya anak. Untuk mengatasinya, diabetes harus diatasi. Selain itu, Anda harus mendapat pengobatan erektogenik, yang membantu terjadinya ereksi.

Juga ada pengobatan untuk membantu kontraksi otot sekitar lubang bagian bawah kandung kencing. Dengan demikian, sperma tidak lagi masuk ke dalam kandung kencing. Saya sarankan Anda mendapat pengobatan dan pemeriksaan yang benar, termasuk pemeriksaan laboratorium.







pustaka
http://htmlimg2.scribdassets.com/1778r4r5hczpm17/images/14-7f000d7bf0.jpg
http://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-jantan-spermatogenesis/
http://iqbalali.com/2008/02/01/spermatogenesis-vs-oogenesis/
http://sandurezu.wordpress.com/2010/06/07/spermatogenesis/
http://www.crayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_Meiosis_Pada_Manusia_12.1
http://www.docstoc.com/docs/7099115/SPERMATOGENESIS-DAN-OOGENESIS
http://www.scribd.com/ainirutser/d/57122105-Sperm-a-to-Genesis

SISTEM REGULASI MANUSIA

SISTEM REGULASI MANUSIA



A. SISTEM SARAF

B. SISTEM ENDOKRIN

C. SISTEM INDERA

SISTEM EKSKRESI

SISTEM EKSKRESI


A. SISTEM EKSKRESI MANUSIA

B. SISTEM EKSKRESI HEWAN 

SISTEM PERNAFASAN

SISTEM PERNAFASAN 


A. SISTEM PERNAFASAN  MANUSIA


B. SISTEM PERNAFASAN  HEWAN 

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

A. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA

B. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN

SISTEM PEREDARAN DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH


A. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

B. SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN

SISTEM GERAK MANUSIA

SISTEM GERAK MANUSIA

A. RANGKA
B. OTOT
C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM ALAT GERAK
D. TEKNOLOGI UNTUK MEGATASI KELAINAN PADA SISTEM GERAK

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN

a. Jaringan Tumbuhan



www.segenggam-harapan.com 


b. Jaringan Hewan


Rabu, 24 Juli 2013

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL:

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Disusun Oleh : Mega Sirnawati MPd


Pendahuluan.
Organisasi seluler adalah susunan bagian-bagian tubuh yang berupa kumpuan sel. Sel berasal dari bahasa latin cella yang berarti ruang kecil. Orang yang pertama kali menemukan sel adalah Robert Hoke (1665) yang melakukan pengamatan terhaadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu diberi nama sel. Istilah sel ini terus di gunakan hingga sekarang. Brown (1831) mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibtasi oleh membran, yang di dalam nya terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. PAda tahun 1839 ahli fisiologi Jerman Theodor schwan mengungkapkan bahwa organisme tersusun atas sel. Dari mana sel itu ? Ahli fisika Jerman Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang ada sebelumnya. Teori sel berasal dari sel di perkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikrobiologi Perancis Louis Pasteur yang dilakukan antara tahun 1859-1861.
Ukuran sel bermacam-macam. Ada yang hanya 1-10 mikron, misalnya bakteri, ada yang mencapai 30-40 mikron misalnya protozoa, dan ada pula yang mencapai beberapa sentimeter, misalnya serabut kapas.
Pengertian Sel.
Sel merupakan unit (satuan, zarah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.Secara setruktural, tubuh makhluk hidup terrsusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan setruktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehiduoan jika sel-sel penyusun itu berfungsi. Karena itu sel juga disebut satuan fungsional makhluk hidup. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup. Dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat di wariskan kepada keturuna

Cara Mengamati Sel
Untuk mengamati sel diperlukan alat bantu mikroskop yang dapat memperbesar bayangan objek yang diamati. Ada beberapa macam mikroskop yang dapat digunakan.
Berikut akan diuraikan prinsip cara kerja kedua mikroskop tersebut.

Mikroskop Cahaya. 



Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai sumber penyinaran. Karena itu di perlukan lensa untuk memperbesar bayangan benda.
Untuk mengamati objek diperlukan preparat (sediaan) yang tembus cahaya. Karenanya, preparat harus diiris setipis mungkin dengan ketebalan tidak lebih dari 50 mikron. Medium yang umum digunakan adalah air yang diteteskan ke atas gelas benda.
Objek dapat diamati dalam keadaan hidup atau mati.
Pengamatan dapat mengamati langsung melalui lensa okuler sehingga pengamatan dapat menentukan bentuk, warna, dan gerakan objek.
Bayangan yang diperoleh dapat diperbesar hingga mencapai 100x, 400x, 1000x.



Mikroskop Elektron.


Mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai pengganti cahaya dan medan magnet sebagai pengganti lensa. Bayangan yang dihasilkan ditampilkan di layar monitor.
Objek yang akan diamati harus sangat tipis dan berada di ruangan hampa udara agar dapat ditembus elektron.
Tidakdapat mengamati objek yang masih hidup. Biasanya digunakan untuk mengamati bagian-bagian sel, misalnya organel, membran, atau molekul besar, seperti DNA.
Tidak dapat mengamati secara langsung. Untuk menentukan bentuk objek diperlukan rekonstruksi dari beberapa hasil pengamatan.
Bayangan yang diperoleh dapat diperbesar hingga mencapai sejuta kali.



 Struktur Sel. 
Struktur Sel Prokariotik.Berikut akan struktur sel E.coli yang meliputi:
  • Dinding Sel " Dinding sel bakteri tersusun atas polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel berfmgsi sebagai perlindungan dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul."
  • Membran Plasma " Membran sel atau membran plasma tersusunatas molekul lemak dan protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dala sel. struktur lengkapnya akan di bahas kemudian."
  • Sitoplasma " sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel."
  • Mesosom " Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi"
  • Ribosom " Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein."
  • DNA " Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen."
  • RNA " Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA."
Struktur Sel Eukariotik.
" Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memilii membran inti, sedangkan sel rokariotik tidak memiliki membran inti."

Membran Plasma.

" Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul-molekul lemak dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat dibagian tengah membran. di sebelah luarnya terdapat lapisan protein porifer (protein tepi), yang menyusun tepi luar dan dalam membran. Protein yang masuk ke lapisan lemak disebut protein integral. Tebal membran plasma antara 5-10 nm." Berikut model membran mosaik cair.

Fungsi membran plasma
  • Melindungi isi sel
 Membran sel berfungsi mempertahankan isi sel. 
Mengatur keluar masuknya molekul-molkul.
Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak.
Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar.
Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormon, racun, rangsangan listrik; dan rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan tekanan.

  • Sitoplasma


Sitoplasma artinya plasma sel, yakni cairan yang berada di dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Cairan sitoplasma disebut sitosol. Padatan sitoplasma adalah organel-organel. Sitosol tersusun atas air, protein, asam amino,vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut pula matriks sitoplasma.

Sifat-sifat sitosol.
Sifat fisik sitosol dapat berubah-ubah karena mengandung protein. Pada kondisi tertentu, sitosol berada pada fase sol(cair) dan pada saat yang lain berada dala, fase gel (gelatin, padat). Sitosol uang berada di dekat membran sel (ektoplasma) biasanya bersifat gel. Sedangkan sitosol yang berada pada bagian dalam sel (endoplasama) bersifat sol. Contohnya adalah putih telur.

Fungsi sitoplasma.
Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein.

  • Nukleus

www.cocuklaricin.net


Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10um (mikrometer). Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk oval atau bulat.

  • Membran nukleus.
Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel.

  • Nukleoplasma.
Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukeoplasma tersusun atas air, protein, ion,enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin (benang penyerapwarna). Pada proses mitosis, benang kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan.

  • Nukleolus.
Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus.

Fungsi Nukleus.
Nukleus memiliki arti penting bagi sel.Fungsi nukleus antara lain adalah
Pengendai seluruh kegiatan sel., misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke dalam RNA.

Pengaturan pembelahan sel.
Pembawa informasi genetik.

Sentriol
Sentriol merupakan organel uang dapa dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Pada fase tertentu dalamdaur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriolhanya di jumpai pada selhewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol teretak saling tegak lurus antar sesamanya di dekat nukleus. Pada pembelahan mitosis, sentriol terbagi menjadi dua , tiap-tiap bagian menuju ke kutub sel. Maka terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. Benang spindel berfungsi "menarik" kromosom menuju ke kutub masing-masing.

Retikulum Endoplasma

id.wikipedia.org

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang/jala.Karena letaknya memusat pada bagian retikulum endoplasma (disingkat RE). RE banyak hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik selhewanmaupun sel tumbuhan. RE memiliki banyak bentuk (polimorfik).

Macam-macam Retikulum Endoplasma
RE kasar
Membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ada yang ditempati ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil. RE demikian disebut RE kasar/RE berbintil. RE kasarmerupakan penampung protein yang dihasikan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk ke dalam rongga RE.

RE halus
RE halus adalah RE yang tidak ditempati ribosom.

Fungsi Retikulum Endoplasma
menampung pertein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).
mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasardan RE halus).
menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu bagian sel yang lain(RE kasar dan RE halus).

  • Ribosom

biochemie.web.med.uni-muenchen.de 

Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Ribosom ada yang menempel pada membran RE, ada pula yang melayang-layang di dalam sitoplasma. Fungsinya sam, yaitu untuk mensintesis protein. Hanya saja, umumnya ribosom yang menempel paddaRE-lah yang berfungsi mensintesis protein untuk di bawa ke luar sel melalui RE dan kompleks Golgi. Sedangkan ribosom yang melayang mensintesis protein untuk keperluan di dalam sel.

  • Kompleks Golgi
www.blopress.com - 410 × 400 - Ukuran lainnya

Kompleks Golgi sering disebut Golgi saja. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma. Selain berfungsi menambahkan glioksilat pada protein, Golgi juga berfungsi untuk mensintesis glikolipida, membentuk dinding sel tumbuhan, dan membentuk lisosom.

  • Badan mikro
ellavioletta.blog.unsoed.ac.id 
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-1,5um.

  • Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidroperoksida merupakan senyawa hasil sampingan dari proses pernapasan (oksida) sel yang bersifat meracuni sel. Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel yang banyak mengandung peroksisom adalah sel yang banyak melakukan oksidasi, misalnya sel hati, ginjal, dan sel otot. Di samping itu, enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi.

  • Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak, yaitu mengubah lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak menghasilkan energi yang diperlukan untuk perkembangan biji.


  • Mitokondria
budisma.web.id - 448 × 249 - Ukuran lainnya

Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP)karena berfungdi untuk respirasi. Benruk mitokondria beraneka ragam . Namun, secara umum bentuk mitokondria adalah butiran atau benang. Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 um dan 3-10um. Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan pada bakteri). Mitokondria memilik dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur membran luar seperti membran plasma. Pada membran dalam pelekukan ke arah dalam membentuk krista. Matriks adalah cairan yang berada di dalam mitokondria dan bersifat dsebagai gel.
  • Mikrotubulus dan Mikrofilamen
MIkrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya mencapai 2,5 um dengan diameter 25 nm. Tabubung-tabung itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai. Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah.
  • Lisosom
Lisosom (lyso = pencrnaan, soma= tubuh) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

  • Pembentukan lisosom
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE enzim dimasukkan kedalam membran, kemudiandikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selainn itu ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi, oleh Golgi enzim dibungkus membran, kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi, proses pembentukan lisosom ada dua macam: pertama di bentuk secara lansung oleh RE dan kedua oleh Golgi.

Proses pencernaan oleh lisosom
Proses pencernaan oleh lisosom dapat di uraikan sebagai berikut. Misalnya sel menelan benda asing berupa bakteri secara fagositosis, maka bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola. Vakuola berisi bakteri itu segera didatangi lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan,kemudian membran tersebut bersatu. Enzim dari lisosom masuk ke dalam vakuola, kemudian segera mencerna bakteri. Enzim lisosom tidak aktif mencerna membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri.
Penyakit akibat kegagalan lisosom

  • Silikosis

nuruddinmh.wordpress.com - 550 × 182 - Ukuran lainnya

Pada orang yang bekerja di daerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-paru. Di dalam sel alveoli paru-paru debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim lisosom. Namun bila debu mengandung silikon yang keras, debu tidak tercerna dan sebaliknya justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya enzim lisozim keluar mencerna sel paru-paru. Orang yang menderita penyakit demikian disebut menderita silikosis.

Rematik
http://www.mitrakeluarga.com/surabaya/penyakit-rematik-2/

Orang yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati), belinjo, dan rebung, darahnya akan mengandung asm urat (berupa kristal). Asam urat itu masuk ke dalam lisosom dan tidak dapat dicerna. Kemudian, enzim lisosom keluar, mencerna sel-sel pada persendian dan akibatnya orang tersebut menderita rematik. Penderita rematik mengalami bengkak dan radang di persendian yang menyebabkan rasa sakit luar biasa.

 Transpor Lewat Membran
Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
  • Tranpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan sel.
  • Transpor adalah perpindahan molekulatu ion dengan menggunakan energi dari sel itu, dan perpindahan tersebut dapatnterjadi meskipun menentang konsentrasi.

  • Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.
  • Osmosis adalah perpindahan ion / molekul dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati suatu membran.

sumber : dari berbagai sumber


sponsor

Indonesia klik

counter detail

free counters Terimakasih Atas Kunjungan Anda

HARGA FOREX gratsi sms seluruh dunia (kunjungan)